Suara.com - Dampak atas kartu merah dan hukuman larangan bermain tiga kali tidak hanya dirasakan Cristiano Ronaldo dan kubu Real Madrid, akan tetapi juga Carlos Gurpegi. Bagi Gurpegi, beberapa hari terakhir sejak peristiwa dua Februari lalu membuatnya sangat tertekan.
Kritik dan kecaman menghujani pemain tengah Athletic Bilbao itu. Banyak pihak menilai reaksi Gurpegi berlebihan saat tangan Ronaldo menyentuh wajahnya.
Saya keluar lapangan dengan rasa puas telah berhasil menahan imbang Real Madrid. Akan tetapi saya tidak mengira jadinya akan seperti ini," tutur Gurpegi.
Ronaldo berteriak (untuk diberi penalti) dan saya berkata padanya tidak, lalu saya mendorong dadanya. Saat itulah dia (Ronaldo) menyentuh wajah saya dan saya jatuh. Reaksi saya atas sentuhan itu adalah jatuh ke tanah, namun saya tidak bermaksud agar wasit mengusirnya keluar lapangan, aku Gurpegi.
Peristiwa tersebut terjadi pada dua Februari lalu, saat Real Madrid ditahan imbang Athletic Bilbao 1-1 dalam lanjutan La Liga Primera Spanyol. Pihak Real Madrid telah mengajukan banding atas hukuman tiga kali larangan yang dijatuhkan pada Ronaldo. Namun banding tersebut ditolak Federasi Sepakbola Spanyol.