Suara.com - Pi Network, kripto yang sejak awal kemunculannya menuai beragam pertanyaan terkait legitimasi dan prospek jangka panjangnya, kembali mencuri perhatian pasar dengan pergerakan harga yang cukup dinamis dalam beberapa hari terakhir.
Meskipun banyak pihak masih menanti kejelasan mengenai masa depan proyek ini, fluktuasi harga Pi Network tidak dapat diabaikan.
Berdasarkan pantauan terkini, harga Pi Networkberada di kisaran Rp10.967 pada Kamis (24/4/2025). Angka ini menunjukkan adanya penurunan tipis sebesar 0,2% dalam satu jam terakhir dan penurunan sebesar 0,9% jika dibandingkan dengan nilai tukarnya kemarin. Penurunan harian ini mengindikasikan adanya tekanan jual yang kembali muncul setelah beberapa waktu mengalami tren positif.
Namun, jika dilihat dalam perspektif mingguan, performa Pi Network masih menunjukkan tren kenaikan yang cukup signifikan. Data grafik selama tujuh hari terakhir memperlihatkan bahwa harga Pi Network terhadap Rupiah telah mengalami kenaikan sebesar 6,2%. Lonjakan mingguan ini memberikan sedikit harapan bagi para pendukung proyek, meskipun volatilitas harian tetap menjadi perhatian.
Untuk memahami lebih dalam dinamika pergerakan nilai Pi Network, penting untuk meninjau kembali konsep dasar proyek ini. Pi Network hadir dengan visi untuk mendemokratisasi penambangan mata uang kripto, membuatnya dapat diakses oleh pengguna smartphone biasa.
Berbeda dengan mekanisme penambangan pada kripto mapan seperti Bitcoin atau Ethereum yang memerlukan perangkat keras khusus dengan konsumsi listrik yang tinggi, Pi Network menawarkan solusi penambangan yang diklaim lebih ramah pengguna dan tidak memberatkan perangkat seluler. Konsep ini bertujuan untuk mendorong adopsi kripto secara lebih luas oleh masyarakat umum.
Setelah mengalami periode fluktuasi yang cukup intens, Pi Coin menunjukkan tanda-tanda stabilisasi dalam seminggu terakhir, dengan kenaikan tercatat sebesar 4,7%.
Kendati demikian, aset digital ini masih berjuang untuk sepenuhnya pulih dari koreksi harga tajam yang mencapai 31,5% dalam 30 hari terakhir. Data ini memperlihatkan bahwa meskipun ada upaya pemulihan, tekanan jual jangka panjang masih membayangi pergerakan harga Pi Network.
Analisis teknikal terhadap pergerakan harga Pi Network memberikan gambaran yang beragam. Indikator Directional Movement Index (DMI) mengisyaratkan adanya penguatan tren yang mulai terbentuk. Namun, indikator lain seperti Chaikin Money Flow (CMF) dan posisi Exponential Moving Average (EMA) yang masih menunjukkan tren bearish (menurun) justru menandakan bahwa tekanan jual belum sepenuhnya mereda.
Baca Juga: Harga Bitcoin Stabil di Tengah Tekanan Geopolitik dan Optimisme Baru dari Kebijakan AS
Kondisi ini menciptakan situasi tarik-ulur yang sengit antara pembeli dan penjual, sehingga arah pergerakan harga Pi Network selanjutnya kemungkinan besar akan ditentukan oleh level support (batas bawah) atau resistance (batas atas) mana yang lebih dulu berhasil ditembus.