Suara.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai aliran modal asing yang keluar cukup deras pada bulan April 2025 adalah kondisi yang wajar. Tercatat modal asing 2,86 miliar dollar AS sudah keluar dari Indonesia selama awal bulan April hingga saat ini.
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan akan terus memantau ketat arus modal asing yang keluar. Sebab, ketidakpastian ekonomi global membuat investor panik.
"Kami mencatat secara keseluruhan pihak investor asing dan melakukan net sell. Itu sebenarnya kondisi wajar dan kita melihatnya dan memantau ketat ketidakpastian datangnya dri global bukan dalam negeri," kata Mahendra di Jakarta, Kamis (24/4/2025).
Menurut dia, ekonomi Indonesia masih tetap terjaga meskipun modal asing cukup banyak hengkang. Sebab, ketidakpastian ekonomi global ini nantinya bersifat sementara.
" Kondisi global ini menimbulkan dinamika investasi pihak asing sangat cepat berubah atau volatile. Itu dapat dimaklumi kalau kondisi global penuh tidak ketidakpastian ini bakal berlanjut apa kami lihat dalam negeri investor nasional memiliki tingkat kepercayaan tinggi terutama dari investor ritel itu menunjukkan net buy yang besar," katanya.
OJK pun terus membuat langkah-langkah agar pasar modal tidak tertekan imbas banyaknya modal asing yang kabur. Salah satunya dengan kehadiran Danantara yang bisa meningkatkan investasi dan membuat modal asing kembali masuk ke Indonesia.
"Langkah-langkah lain yang diprong adalah meningkatkan investasi dan minat investasi itu sendiri kami sudah mendengar koordinasi beberapa lembaga keuangan pemeribtah melalhi Danantara," imbuhnya.
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) menilai ketegangan perang dagang yang dicetuskan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump membuat tekanan pada ekonomi global. Hal ini juga membuat ekonomi Indonesia mengalami tekanan.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan penetapan tarif ini membuat arus modal asing keluar cukup deras. Tercatat modal asing 2,86 miliar dollar AS sudah keluar dari Indonesia.
Baca Juga: Himbara Danai Koperasi Desa Merah Putih, OJK Bakal Awasi Tata Kelola Keuangan
"Tapi Sejak diumumkan kebijakan tarif 2 April hingga 21 April tercatat investasi protofolio tercatat net outflow 2,86 milliar dollar AS. Ini lebih risk appetite investor gloval yang sangat tinggi sehingga menarik modalnya tidak saja Indonesia tapi ke negara emerging market," bebernya.