Lebih dari sekadar memberikan keringanan biaya, langkah ini juga menjadi ajakan simbolis bagi masyarakat untuk lebih memilih dan mengandalkan transportasi publik sebagai moda utama dalam beraktivitas sehari-hari.
Dengan memanfaatkan transportasi publik, masyarakat tidak hanya dapat menghemat pengeluaran pribadi, tetapi juga turut berkontribusi dalam upaya mengurangi kemacetan lalu lintas yang menjadi permasalahan kronis di Jakarta, serta menurunkan tingkat polusi udara yang berdampak buruk bagi kesehatan dan lingkungan.
Hari Angkutan Nasional menjadi momentum yang tepat untuk merefleksikan peran vital sektor transportasi dan mendorong perubahan perilaku masyarakat ke arah penggunaan transportasi publik yang lebih berkelanjutan. Langkah Pemprov DKI Jakarta ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia untuk melakukan inovasi serupa dalam rangka meningkatkan kualitas layanan transportasi publik dan mendorong partisipasi masyarakat.