Resep Gubernur BI Selamatkan Rupiah agar Tetap Stabil

Rabu, 23 April 2025 | 19:57 WIB
Resep Gubernur BI Selamatkan Rupiah agar Tetap Stabil
Ilustrasi uang miliaran rupiah [istock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bank Indonesia (BI) terus melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah. Hal ini dikarenakan mata uang garuda tersebut sempat menyentuh level Rp17.000 terhadap dollar Amerika Serikat.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan nilai tukar rupiah tetap terkendali didukung kebijakan stabilisasi di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang meningkat.

"Nilai tukar Rupiah pada 27 Maret 2025 tercatat Rp16.560 per dolar AS atau menguat 0,12% (ptp) dibandingkan dengan level akhir Februari 2025," kata Perry dalam video virtual, Rabu (23/4/2025).

Namun demikian, tekanan kuat terhadap nilai tukar Rupiah terjadi di pasar off-shore(Non Deliverable Forward/NDF) pada saat libur panjang pasar domestik dalam rangka Idulfitri 1446 H, akibat kebijakan tarif resiprokal AS. 

Bank Indonesia pada 7 April 2025 melakukan intervensi di pasar off-shore NDF secara berkesinambungan di pasar Asia, Eropa, dan New York guna stabilisasi nilai tukar Rupiah dari tingginya tekanan global. 

Respons kebijakan ini memberikan hasil positif, tecermin dari perkembangan Rupiah yang terkendali dan menguat menjadi Rp16.855 per dolar AS pada 22 April 2025, dibandingkan dengan level Rp16.865 per dolar AS pada hari pertama pembukaan pasar domestik pascalibur tanggal 8 April 2025. 

Menurut dia, pergerakan Rupiah masih sejalan dengan perkembangan mata uang regional dan berada dalam kisaran yang sesuai dengan fundamental ekonomi domestik dalam menjaga stabilitas perekonomian.

Ke depan, nilai tukar Rupiah diprakirakan stabil didukung komitmen Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah, imbal hasil yang menarik, inflasi yang rendah, dan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap baik.

" Bank Indonesia terus memperkuat respons kebijakan stabilisasi, termasuk intervensi terukur di pasar off-shore NDF dan strategi triple intervention pada transaksi spot, DNDF, dan SBN di pasar sekunder," katanya.

Baca Juga: Sepekan, Dana Asing Sudah Kabur Rp 11,96 Triliun

Seluruh instrumen moneter juga terus dioptimalkan, termasuk penguatan strategi operasi moneter pro-market melalui optimalisasi instrumen SRBI, SVBI, dan SUVBI, untuk memperkuat efektivitas kebijakan dalam menarik aliran masuk investasi portofolio asing dan mendukung stabilitas nilai tukar Rupiah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI