Belum Butuh Impor, RI Justru Akan Kebanjiran Stok Beras dari Panen Raya

Achmad Fauzi Suara.Com
Rabu, 23 April 2025 | 19:15 WIB
Belum Butuh Impor, RI Justru Akan Kebanjiran Stok Beras dari Panen Raya
Sejumlah jajaran Pemkab Kulon Progo dan Bulog menggelar panen raya beras, Senin (7/4/2025). [Hiskia/Suarajogja.id]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Presiden Prabowo Subianto mengungkap rencananya mencetak perkebunan hortikultura vertikal atau bertingkat di perkotaan untuk mendukung program swasembada pangan dan ketahanan pangan.

Menurut Presiden Prabowo, swasembada pangan secara nasional harus diwujudkan secara berjenjang mulai dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten, kemudian provinsi, kemudian daerah-daerah perkotaan pun harus ikut andil mendukung ketahanan pangan.

“Hortikultura, semua tanaman ini adalah sumber kehidupan. Bagaimana di kota-kota, di kota-kota di pinggir, kita akan bikin lahan-lahan vertikal, seperti ini tetapi bisa bertingkat-tingkat,” kata Presiden Prabowo merujuk pada lahan perkebunan Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Rabu (23/4/2025).

Presiden melanjutkan jika satu bidang lahan perkebunan itu luasnya mencapai 10 hektare, maka jika lahan itu dibuat 10 tingkat, maka luas keseluruhannya mencapai 10 hektare.

“Kalau kita bangun 10 tingkat menjadi 10 hektare, dengan sistem pengairan, dengan energi — dengan tenaga panel surya. Jadi masa depan kita gemilang,” kata Presiden Prabowo sebagaimana dilansir Antara.

Prabowo menekankan cita-cita mewujudkan ketahanan pangan itu harus mengikutsertakan seluruh kelompok masyarakat. “Setiap keluarga, setiap masyarakat bisa ikut serta dalam kebangkitan bangsa Indonesia. Kebangkitan suatu bangsa dimulai dari satuan yang terkecil. Kita ingin Indonesia swasembada pangan. Artinya, setiap provinsi harus swasembada, artinya setiap kabupaten harus swasembada, artinya setiap kecamatan harus swasembada. Kalau kecamatan harus swasembada, artinya setiap desa harus swasembada,” kata Presiden.

Prabowo kemudian menegaskan berbagai teknologi pertanian modern memungkinkan lahan-lahan tidur yang tak produktif, seperti lahan tandus dan rawa-rawa, dikonversi menjadi lahan-lahan produktif seperti sawah dan perkebunan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI