LG Batal Investasi Rp130 T Gara-gara Kebijakan RUU TNI, Adik Kandung Prabowo Bungkam

Rabu, 23 April 2025 | 10:27 WIB
LG Batal Investasi Rp130 T Gara-gara Kebijakan RUU TNI, Adik Kandung Prabowo Bungkam
Presiden Prabowo Subianto mengundang keluarga besar Djojohadikusumo untuk makan malam atau dinner di Istana Kepresidenan Jakarta. (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kabar kurang sedap menghampiri proyek ambisius rantai pasok baterai kendaraan listrik (EV) di Indonesia. Raksasa teknologi asal Korea Selatan, LG, dikabarkan mengurungkan niatnya untuk berinvestasi senilai 11 triliun won atau setara dengan Rp 130 triliun.

Namun, ketika dikonfirmasi mengenai kabar sensitif ini, Utusan Khusus Presiden Bidang Perubahan Iklim sekaligus adik kandung Presiden Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, memilih untuk bungkam seribu bahasa.

Ditemui awak media di Hotel Mandarin Jakarta pada Selasa (22/4/2025) usai menghadiri pertemuan dengan Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair bersama dengan Ketua MPR RI Eddy Soeparno, Hashim Djojohadikusumo memberikan jawaban singkat nan misterius terkait batalnya potensi investasi besar tersebut.

"(Investasi LG batal di Indonesia?) Ya, kita serahkan ke Tuhan lah," ujarnya sembari berlalu meninggalkan kerumunan wartawan dan bergegas masuk ke dalam mobilnya.

Sebelumnya, konsorsium LG dikabarkan membatalkan rencana investasi pabrik baterai kendaraan listrik di Indonesia.

Pembatalan investasi ini diduga kuat dipicu oleh perubahan lanskap industri EV global yang menyebabkan perlambatan permintaan kendaraan listrik. Keputusan ini menjadi pukulan telak bagi Indonesia yang tengah berambisi menjadi pemain utama dalam rantai pasok baterai EV dunia.

Selain itu pembatalan ini juga dikaitkan dengan revisi Undang-Undang (UU) Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang baru saja dilakukan pemerintah.

Nilai investasi yang semula digadang-gadang mencapai 11 triliun won atau setara dengan Rp130 triliun (dengan asumsi kurs Rp11.826 per won) ini sontak menimbulkan pertanyaan besar mengenai kelanjutan pengembangan ekosistem EV di Tanah Air.

Informasi mengenai pembatalan ini pertama kali mencuat melalui laporan kantor berita Korea Selatan, Yonhap. Dalam laporannya, Yonhap menyebutkan bahwa konsorsium yang terdiri dari unit bisnis baterai LG Energy Solution, perusahaan kimia LG Chem, perusahaan perdagangan LX International Corp, serta beberapa mitra lainnya, telah mengambil keputusan untuk mengakhiri keterlibatannya dalam proyek strategis ini.

Baca Juga: Absen, Prabowo Cuma Kirim Utusan ke Pemakaman Paus Fransiskus, Mengapa?

"Mempertimbangkan kondisi pasar dan lingkungan investasi, kami telah memutuskan untuk keluar dari proyek," ujar seorang pejabat LG Energy Solution kepada media, seperti dikutip pada Senin (21/4/2025).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI