Harga Bitcoin Diprediksi Tembus 100.000 Dolar, Dipicu Buyback Obligasi AS

M Nurhadi Suara.Com
Rabu, 23 April 2025 | 10:07 WIB
Harga Bitcoin Diprediksi Tembus 100.000 Dolar, Dipicu Buyback Obligasi AS
Ilustrasi Bitcoin [Envato]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Implikasi Buyback Obligasi AS untuk Harga Bitcoin

Teori yang dikemukakan oleh Arthur Hayes mengenai buyback obligasi AS sebagai pendorong kenaikan harga Bitcoin didasarkan pada prinsip injeksi likuiditas. Ketika Treasury membeli kembali obligasi, sejumlah besar uang tunai masuk kembali ke pasar. Sebagian dari likuiditas ini berpotensi mengalir ke aset-aset berisiko seperti saham dan mata uang kripto, termasuk Bitcoin.

Selain itu, buyback obligasi juga dapat diartikan sebagai upaya untuk menstabilkan pasar keuangan dan menurunkan imbal hasil obligasi. Lingkungan suku bunga yang rendah atau stabil cenderung lebih kondusif bagi aset-aset berisiko karena mengurangi biaya peluang untuk memegang aset-aset tersebut dibandingkan dengan aset yang lebih konservatif seperti obligasi.

Namun, penting untuk diingat bahwa pasar kripto sangat volatil dan pergerakan harga dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, tidak hanya kebijakan moneter AS. Sentimen pasar, regulasi, adopsi institusional, dan perkembangan teknologi juga memainkan peran penting dalam menentukan arah harga Bitcoin.

Peluang atau Risiko?

Dikutip via CinTelegraph, pandangan Arthur Hayes dan analis lainnya mengenai potensi kenaikan harga Bitcoin di atas $100.000 dan bahkan $132.000 pada tahun 2025 tentu menarik bagi para investor. Namun, penting untuk melakukan riset dan analisis sendiri sebelum mengambil keputusan investasi.

Peluang untuk membeli Bitcoin di bawah level $100.000 mungkin memang semakin menipis jika teori mengenai dampak buyback obligasi AS terbukti benar. Namun, risiko investasi di aset kripto tetap tinggi. Investor harus mempertimbangkan toleransi risiko mereka dan hanya menginvestasikan dana yang siap mereka hilangkan.

Pantau terus perkembangan kebijakan moneter AS, sentimen pasar, dan adopsi institusional untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai potensi pergerakan harga Bitcoin di masa depan. Apakah ini benar-benar "kesempatan terakhir"? Waktu yang akan menjawab.

Desclaimer: Redaksi hanya menyajikan data dan pendapat. Investasi saham dan kripto memiliki risiko kerugian. Artikel ini bersifat informatif dan bukan merupakan saran investasi. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca. Lakukan riset dan analisis mendalam sebelum berinvestasi.

Baca Juga: Bitcoin dan Aset Digital Lainnya Merosot ke Level Terendah dalam Lima Bulan Terakhir

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI