Kebijakan tarif Trump, yang awalnya digadang-gadang sebagai langkah untuk melindungi industri dalam negeri, justru berbalik menghantam industri otomotif AS dengan keras. PHK di Volvo Group menjadi bukti nyata bahwa kebijakan proteksionis dapat membawa malapetaka bagi ekonomi dan tenaga kerja.
Masa depan industri otomotif AS kini berada di persimpangan jalan. Ketidakpastian perdagangan global yang dipicu oleh kebijakan tarif Trump memaksa perusahaan-perusahaan untuk mengambil langkah-langkah drastis untuk bertahan hidup. Pertanyaannya, mampukah industri otomotif AS melewati badai ini, ataukah gelombang PHK dan resesi akan semakin mengguncang perekonomian negara adidaya tersebut?
PHK Volvo Group ini menjadi simbol dari kerentanan industri AS terhadap kebijakan perdagangan yang tidak terprediksi. Dampaknya jauh melampaui 800 pekerja yang kehilangan pekerjaan, dan memperlihatkan betapa rapuhnya rantai pasokan dan lapangan pekerjaan di era proteksionisme. Hal ini juga menjadi pengingat, bahwa kebijakan yang diambil di level nasional, bisa berdampak global.