China Kasih Peringatan Keras Bagi Negara Lain yang Nego ke AS Soal Tarif Resiprokal

Achmad Fauzi Suara.Com
Senin, 21 April 2025 | 14:32 WIB
China Kasih Peringatan Keras Bagi Negara Lain yang Nego ke AS Soal Tarif Resiprokal
Presiden China Xi Jinping (Instagram)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah China mengeluarkan peringatan keras terhadap negara mana pun yang mencoba meraih keuntungan dari Amerika Serikat (AS) dengan mengorbankan kepentingan Negeri Tirai Bambu itu.

Melalui pernyataan resmi Kementerian Perdagangan, Beijing menegaskan penolakannya terhadap segala bentuk kesepakatan dagang yang dilakukan atas dasar tekanan, terutama yang berkaitan dengan tarif resiprokal Trump.

Dilansir dari Reuters, pernyataan ini muncul setelah muncul laporan bahwa mantan Presiden AS, Donald Trump yang kembali aktif dalam urusan dagang berencana menekan negara-negara mitra untuk menjauh dari China demi mendapatkan keringanan tarif dari Washington.

"China menghormati solusi damai dan konsultasi setara dalam menyelesaikan perbedaan dagang. Tapi kami tidak akan tinggal diam jika ada pihak yang ingin mengambil untung dengan merugikan China," kata juru bicara Kementerian Perdagangan China, seperti dikutip Senin (21/4/2025).

Lebih lanjut, China memperingatkan bahwa mereka akan mengambil tindakan balasan yang tegas dan setara terhadap negara mana pun yang nekad bersepakat dengan AS di atas penderitaan ekonomi China. Pemerintah Xi Jinping siap menyalakan alarm diplomatik jika tekanan ekonomi sepihak AS mulai menggoyang stabilitas perdagangan global.

Menurut Bloomberg, Trump disebut-sebut siap menggunakan sanksi keuangan sebagai alat tawar agar negara lain bersedia memangkas hubungan dagang dengan China. Langkah ini dipandang China sebagai bentuk penyalahgunaan kekuatan ekonomi oleh AS atas nama “kesetaraan”.

"Setiap kompromi yang dibuat di bawah tekanan seperti ini tidak akan kami hormati," lanjut pernyataan dari pemerintah China.

China menegaskan bahwa mereka memiliki tekad, kemampuan, dan jaringan diplomatik kuat untuk mempertahankan kepentingan nasionalnya. Pemerintah juga menyatakan siap memperkuat solidaritas dengan negara-negara mitra untuk melawan tekanan sepihak dari Washington.

Sementara itu, Perwakilan Dagang AS, Jamieson Greer, mengklaim bahwa hampir 50 negara telah menghubungi AS guna membahas kemungkinan mendapatkan pengecualian tarif. Namun, dalam langkah yang dianggap kontroversial, Trump tetap mempertahankan tarif tinggi hanya terhadap China menjadikannya satu-satunya negara besar yang masih terkena dampak penuh dari kebijakan perdagangan agresif AS.

Baca Juga: Donald Trump Berani Pecat Jerome Powell, Ekonomi AS Bakal Terguncang Hebat!

Indonesia Buka Negosiasi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI