Suara.com - PT Vastland Indonesia Tbk. (VAST), pengembang properti pergudangan di Indonesia mencatatkan pendapatan sebesar Rp38,1 miliar sepanjang tahun 2024. Raihan itu naik 48,4 persen dibandingkan tahun 2023 yang sebesar Rp25,7 miliar.
Perseroan mampu mencatatkan pertumbuhan pendapatan didorong oleh investasi strategis sebesar Rp97,5 miliar yang dilakukan Perseroan pada akhir tahun 2023.
Direktur Utama VAST, Vicky Vergilius Gunawan, mengatakan, pencapaian pendapatan ini merupakan bukti bahwa strategi ekspansi dan efisiensi operasional Perseroan berjalan dengan baik.
"Gudang baru di Tangerang telah memberikan dampak positif yang signifikan, dan kami sangat percaya bahwa langkah-langkah ini akan terus memperkuat posisi kami di pasar properti pergudangan," ujarnya di Jakarta, Senin (21/4/2025).
Pencapaian ini melebihi proyeksi pertumbuhan pendatan sebesar 30 persen yang Perseroan patok di tahun 2024. Kenaikan ini dipicu oleh mulai beroperasinya secara penuh gudang baru di Tangerang yang diakusisi pada akhir 2023.
Dengan kapasitas yang besar dan permintaan yang terus meningkat, fasilitas baru ini memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kinerja Perseroan. Peningkatan pendapatan ini mencerminkan keberhasilan strategi ekspansi Perseroan dalam memperkuat posisi di pasar properti pergudangan.
Laba kotor juga mengalami peningkatan signifikan, yakni sebesar 45,3 persen dari Rp22,5 miliar pada tahun 2023 menjadi Rp32,7 miliar pada tahun 2024. Meskipun demikian, Gross Profit Margin mengalami sedikit penurunan dari 87,5 persen menjadi 85,7 persen, yang disebabkan oleh kenaikan beban pokok pendapatan terutama untuk biaya perbaikan dan pemeliharaan bangunan.
Adapun perbaikan dilakukan terutama untuk lokasi gudang di Tangerang yang merupakan ekspansi Perseroan di akhir 2023. Pencapaian ini menunjukkan efektivitas operasional yang semakin baik dan manajemen yang efisien dalam menghadapi tantangan pasar yang kompetitif.
Sementara, Laba usaha VAST tercatat tumbuh 58,6 persen menjadi Rp20,9 miliar dibandingkan Rp13,1 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: Emiten MPMX Beberkan Strategi Agar Kinerja Tetap Tumbuh di 2025
Namun demikian, laba bersih mengalami penurunan sebesar 85 persen menjadi Rp14,8 miliar dibandingkan Rp98,8 miliar pada tahun 2023. Penurunan ini disebabkan oleh kenaikan nilai wajar properti investasi yang sangat signifikan sebesar Rp87,1 miliar pada tahun 2023.
Tanpa mempertimbangkan dampak kenaikan nilai wajar properti investasi tersebut, VAST mampu mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 26,7 persen.
Kemudian, hingga Desember 2024, tingkat okupansi gudang built-to-suit Perseroan sudah mencapai 97,51 persen, dan gudang umum memiliki tingkat okupansi 99,67 persen, sehingga secara keseluruhan tingkat okupansi mencapai 98,09 persen. Perseroan juga memiliki lahan kosong seluas 36.604 m2 yang siap mendukung ekspansi pergudangan di masa mendatang.
Perseroan terus berupaya menarik tenant baru meskipun menghadapi tantangan ekonomi dan stagnannya daya beli, yang menyebabkan perusahaan terutama di sektor manufaktur menunda ekspansi.
Pada sisi neraca, aset perusahaan per 31 Desember 2024 tercatat turun, yaitu sebesar Rp516 miliar, turun 1,1 persen dibandingkan dengan Desember 2023 sebesar Rp521 miliar. Pada sisi liabilitas, mengalami penurunan yang signifikan, per 31 Desember 2024 tercatat sebesar Rp136 miliar, turun 13,0 persen dibandingkan Desember 2023 sebesar Rp157 miliar.
Penurunan ini mencerminkan keberhasilan Perseroan dalam mengelola utang jangka panjang, sekaligus meningkatkan efisiensi struktur modal dan menurunkan beban bunga di tahun-tahun ke depan. Ekuitas Perseroan mencatatkan pertumbuhan positif, meningkat sebesar 4,1 persen dengan total ekuitas mencapai Rp380 miliar.
Kembangan Kawasan Industri Berikat
Sebagai bagian dari diversifikasi lini bisnis, kawasan pergudangan VAST saat ini tengah mempersiapkan pengembangan kawasan industri berikat di tiga unit gudang modern seluas total 6.000 meter persegi di Bandar Lampung. Kawasan ini dirancang untuk memanfaatkan kedekatannya dengan Pelabuhan Panjang dan ditargetkan menjadi pusat logistik ekspor baru di wilayah Lampung.
Melalui skema kawasan berikat, tenant akan memperoleh berbagai kemudahan kepabeanan serta insentif perpajakan yang kompetitif, menjadikannya pilihan strategis bagi pelaku industri ekspor.
Kawasan pergudangan VAST juga mengundang tenant baru berskala nasional, yaitu perusahaan logistik J&T di bulan Januari 2025. Klien baru menempati unit gudang di dalam kawasan VAST yang dimiliki oleh pihak lain, mengingat tinggi nya tingkat okupansi VAST saat ini.
Perkembangan ini mencerminkan daya tarik kawasan pergudangan VAST dengan fasilitas umum dan layanan keamanan yang berkualitas. Kerja sama ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat positioning VAST sebagai mitra andal di sektor logistik dan distribusi, sekaligus memperkuat kawasan industri VAST sebagai hub logistik yang terus berkembang.
Vicky menyebut, ekspansi ke kawasan berikat dan kerja sama dengan tenant besar merupakan langkah strategis yang bukan hanya memperluas portofolio aset, tetapi juga membangun ekosistem industri yang produktif dan berkelanjutan. VAST berkomitmen untuk terus menyediakan solusi logistik terintegrasi yang fleksibel, baik untuk kebutuhan build-to-suit maupun gudang umum
"Di tengah kondisi ekonomi saat ini, kami sanggup mempertahankan tingkat okupansi aset kami di atas 95 persen. Kami yakin dengan strategi yang tepat, struktur keuangan yang kuat dan inovasi berkelanjutan pada aset pergudangan, VAST akan mampu mempertahankan kinerja keuangan serta menjaga shareholder value di tahun 2025," pungkas dia.