Boeing memiliki fasilitas manufaktur dan perakitan utama di berbagai lokasi di Amerika Serikat dan juga beroperasi secara global melalui anak perusahaan dan kantor perwakilan di berbagai negara. Perusahaan ini dikenal karena inovasi teknologi, kualitas produk, dan kontribusinya yang signifikan terhadap industri penerbangan dan pertahanan global.
Potensi Pelemahan Saham Boeing Terkait Perang Dagang AS vs China
Perang dagang antara Amerika Serikat dan China memiliki potensi signifikan untuk melemahkan saham Boeing karena beberapa alasan utama:
Kehilangan Pasar Utama: China merupakan salah satu pasar terbesar dan paling penting bagi divisi pesawat komersial Boeing. Perintah penangguhan pengiriman pesawat oleh maskapai-maskapai China secara langsung mengurangi potensi pendapatan dan keuntungan Boeing dalam jangka pendek hingga menengah. Hilangnya akses atau pembatasan akses ke pasar yang begitu besar dapat memberikan tekanan serius pada kinerja keuangan perusahaan.
Ancaman Pembalasan Lebih Lanjut: Jika tensi perdagangan antara kedua negara terus meningkat, ada risiko bahwa China dapat memberlakukan tindakan pembalasan lebih lanjut yang merugikan Boeing. Ini bisa berupa pembatalan pesanan yang sudah ada, pengenaan tarif impor terhadap pesawat Boeing, atau preferensi terhadap produsen pesawat alternatif (seperti Airbus).
Ketidakpastian dan Volatilitas Pasar: Perang dagang menciptakan ketidakpastian dalam pasar global dan dapat meningkatkan volatilitas saham, termasuk saham Boeing. Investor cenderung menghindari aset berisiko tinggi selama periode ketidakpastian ekonomi dan geopolitik, yang dapat menyebabkan penurunan harga saham.
Dampak pada Rantai Pasokan: Meskipun Boeing adalah perusahaan AS, mereka memiliki rantai pasokan global yang mungkin melibatkan pemasok dari China. Tarif dan pembatasan perdagangan dapat mengganggu rantai pasokan ini, meningkatkan biaya produksi, dan mempengaruhi efisiensi operasional Boeing.
Sentimen Investor: Sentimen investor terhadap saham Boeing dapat menjadi negatif jika perang dagang dipandang sebagai ancaman serius terhadap prospek pertumbuhan perusahaan. Berita negatif terkait pembatasan perdagangan dan potensi kehilangan pasar dapat memicu aksi jual saham.
Perbandingan dengan Kompetitor: Jika pesaing utama Boeing, seperti Airbus (yang berbasis di Eropa), tidak terlalu terpengaruh oleh perang dagang AS-China, maka Boeing dapat kehilangan pangsa pasar. Investor mungkin mengalihkan investasi mereka ke perusahaan yang dianggap lebih aman dari dampak perang dagang.
Baca Juga: Bahlil Usul Impor Minyak Hingga LPG dari AS Senilai USD10 Miliar
Secara keseluruhan, perintah China untuk menangguhkan pengiriman pesawat Boeing adalah perkembangan negatif yang dapat memberikan tekanan pada kinerja keuangan dan prospek pertumbuhan Boeing, yang pada gilirannya berpotensi menyebabkan pelemahan harga saham perusahaan. Besarnya dampak akan bergantung pada durasi dan intensitas perang dagang serta respons Boeing terhadap tantangan ini.