Strategi di Balik Buyback Saham BRI Rp3 Triliun, Picu Sinyal Optimis

M Nurhadi Suara.Com
Selasa, 15 April 2025 | 13:11 WIB
Strategi di Balik Buyback Saham BRI Rp3 Triliun, Picu Sinyal Optimis
Gedung Bank BRI. (Dok: BRI)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mengumumkan pelaksanaan tahap pertama program pembelian kembali saham (buyback) dengan nilai maksimal Rp3 triliun yang dimulai pada April 2025. Kebijakan korporasi ini merupakan implementasi dari persetujuan yang diperoleh dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 24 Maret 2025 lalu.

Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, menjelaskan bahwa mekanisme buyback akan dilakukan secara fleksibel.

"Pelaksanaan buyback dapat dilakukan melalui Bursa Efek maupun di luar Bursa Efek, baik secara bertahap maupun sekaligus, dengan tenggat waktu penyelesaian maksimal 12 bulan sejak RUPST," jelas Hendy dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (15/4/2025).

Keputusan strategis ini diambil dengan mempertimbangkan berbagai faktor makroekonomi yang sedang dihadapi, termasuk:

  • Dampak kebijakan tarif baru pemerintahan AS di bawah Presiden Donald Trump
  • Ketidakpastian arah kebijakan suku bunga acuan (benchmark rate) Federal Funds Rate (FFR)
  • Fluktuasi pasar keuangan global yang dinamis

Hendy menegaskan bahwa langkah ini mencerminkan komitmen kuat BRI dalam melindungi kepentingan pemegang saham. "Program buyback ini merupakan bagian dari strategi manajemen untuk mengoptimalkan nilai pemegang saham di tengah kondisi pasar yang fluktuatif," tambahnya.

Pelaksanaan program ini tetap mengacu pada regulasi yang berlaku, khususnya Pasal 43 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 29 Tahun 2023 tentang Pembelian Kembali Saham oleh Emiten atau Perusahaan Publik. BRI memastikan seluruh proses akan dilakukan dengan transparan dan sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik.

Analis pasar memandang langkah BRI ini sebagai sinyal positif di tengah ketidakpastian pasar global. Program buyback diharapkan dapat memberikan stabilitas harga saham BBRI sekaligus menunjukkan kepercayaan direksi terhadap prospek pertumbuhan perusahaan di masa depan.

BRI juga menyatakan akan terus memantau perkembangan kondisi pasar dan menyesuaikan strategi pelaksanaan buyback sesuai dengan dinamika yang terjadi, dengan tetap mengutamakan kepentingan para pemegang saham dan stakeholders lainnya.

“Melalui aksi korporasi ini perseroan telah mempertimbangkan dengan cermat kondisi likuiditas dan posisi keuangan saat ini, sehingga pelaksanaan buyback tidak akan mengganggu kesehatan keuangan BRI,” kata Hendi, dikutip dari Antara.

Baca Juga: Strategi Investasi BPKH Gagal Tercapai, Kurang Rp704 Miliar dari Target di 2024

Menurut perseroan, buyback merupakan langkah strategis untuk mendukung program kepemilikan saham bagi karyawan. Selain itu, buyback saham tersebut juga menjadi cerminan optimisme perseroan terhadap keberlanjutan kinerja jangka panjang BRI.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI