IHSG Masih Tunjukkan Taring dengan Menguat di Perdagangan Selasa Pagi

Achmad Fauzi Suara.Com
Selasa, 15 April 2025 | 09:08 WIB
IHSG Masih Tunjukkan Taring dengan Menguat di Perdagangan Selasa Pagi
Karyawan mengamati layar pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/9/2020). [ANTARA FOTO/Reno Esnir]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menunjukan taji dengan menguat pada pembukaan perdagangan Selasa (15/4/2024). IHSG menguat di level 6.444.

Mengutip data RTI Business, pada pukul 09.02 WIB IHSG masih melanjutkan penguatannya sebesar 65,1 poin at 1,02 persen menjadi ke level 6.433.

Pada pembukaan perdagangan hari ini, sebanyak 708,09 juta saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp758,51 miliar, serta frekuensi sebanyak 65,7 ribu kali.

Dalam perdagangan di waktu itu, sebanyak 244 saham bergerak naik, sedangkan 112 saham mengalami penurunan, dan 188 saham tidak mengalami pergerakan.

Proyeksi Hari Ini

IHSG pada Selasa (15/4/2025) ini diproyeksikan akan terkoreksi setelah menguat tajam pada perdagangan kemarin.

Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman melihat, pergerakan bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street Naik, usai Trump Kecualikan Tarif Impor Ponsel dari Tiongkok.

Hal tersebut didorong oleh kenaikan saham-saham teknologi setelah Presiden AS Donald Trump memberikan kejutan dengan mengecualikan sejumlah perangkat elektronik dari tarif impornya. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,78 persen, S&P 500 naik 0,79 persen dan Nasdaq Composite naik 0,64%.

Sementara itu, sentimen positif muncul setelah pemerintah AS melalui Badan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan merilis pedoman baru pada Jumat malam waktu AS, menyebutkan bahwa smartphone, komputer, semikonduktor, dan sejumlah komponen teknologi lainnya dikecualikan dari tarif ‘resiprokal’ terbaru Trump.

Baca Juga: Setelah Naik Tajam, IHSG Berpotensi Alami Koreksi pada Perdagangan Hari Ini

"Namun, pernyataan Trump dan Menteri Perdagangan Howard Lutnick pada Minggu (13/4), mereka menegaskan bahwa pengecualian ini bersifat sementara," ujar Fanny dalam riset yang dikutip, Selasa (15/4/2025).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI