" Nilai kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp 11.126 triliun atau naik 2,27% mtd. Namun secara ytd kapitalisasi pasar turun sebesar 9,80%," kata Inarno dalam rapat bulanan OJK, Jumat (11/4/2025).
Selain itu OJK mencatat sudah ada 21 emiten yang akan buyback tanpa Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), dengan anggaran yang disiapkan mencapai Rp 14,97 triliun. Kebijakan tersebut diatur dalam ketentuan Pasal 7 Peraturan OJK (POJK) Nomor 13 Tahun 2023 dan bertujuan untuk memberikan fleksibilitas bagi emiten dalam menghadapi kondisi pasar yang bergejolak.
"Dan terdapat 15 (emiten) dari 21 emiten yang telah melakukan buyback tanpa RUPS dengan nilai realisasi sebesar Rp 429,72 miliar," tambahnya.
OJK juga telah menyiapkan sejumlah langkah konkret untuk menjaga stabilitas sektor keuangan domestik, khususnya di pasar modal. Di tengah dinamika ekonomi global yang makin tak menentu akibat kebijakan tarif impor dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
OJK juga telah menyiapkan sejumlah langkah konkret untuk menjaga stabilitas sektor keuangan domestik, khususnya di pasar modal. Di tengah dinamika ekonomi global yang makin tak menentu akibat kebijakan tarif impor dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Sementara itu, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menyebut sektor keuangan nasional tetap kokoh menghadapi tekanan eksternal. "Rapat Dewan Komisioner pada 26 Maret 2025 menilai stabilitas sektor jasa keuangan tetap terjaga,” ujarnya.
Ekonomi global masih menunjukkan pola beragam. AS melambat dengan proyeksi kontraksi PDB dan pengangguran naik ke 4,2 persen. Sebaliknya, Tiongkok dan Eropa mencatat kinerja di atas ekspektasi. OECD memotong proyeksi pertumbuhan global jadi 3,1 persen tahun ini, dan ekonomi Indonesia diprediksi tumbuh 4,9 persen.