Update Harga Emas Antam Hari Ini, Nyaris Rp2 Juta per Gram

Eko Faizin Suara.Com
Sabtu, 12 April 2025 | 10:14 WIB
Update Harga Emas Antam Hari Ini, Nyaris Rp2 Juta per Gram
Seorang karyawan merapikan emas batangan Aneka Tambang (Antam) di Butik Emas Antam, Jalan TB Simatupang, Jakarta, Kamis (23/7/2020). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Harga emas Antam hari ini Sabtu (12/4/2025) mengalami kenaikan Rp46.000 dari semula Rp1.896.000 menjadi Rp1.942.000 per gram.

Berikut ini daftar harga emas Antam, Sabtu (12/4/2025):

- Harga emas Antam 0,5 gram: Rp1.023.000

- Harga emas Antam 1 gram: Rp1.942.000

- Harga emas Antam 2 gram: Rp3.823.000

- Harga emas Antam 3 gram: Rp5.708.000

- Harga emas Antam 5 gram: Rp9.479.000

- Harga emas Antam 10 gram: Rp18.900.000

- Harga emas Antam 25 gram: Rp47.121.000

Baca Juga: Makin Cuan, Harga Emas Hari Ini Tembus hingga Rp1,942 Juta per Gram

- Harga emas Antam 50 gram: Rp94.160.000

- Harga emas Antam 100 gram: Rp188.240.000

- Harga emas Antam 250 gram: Rp470.326.000

- Harga emas Antam 500 gram: Rp940.435.000

- Harga emas Antam 1000 gram: Rp1.880.829.000.

Sementara emas buatan Galeri24 turut melonjak Rp58.000 ke angka Rp1.909.000 dari semula Rp1.851.000 per gram.

Sedangkan untuk harga emas buatan UBS melesat naik Rp56.000 dari semula Rp1.853.000 menjadi Rp1.909.000 per gram.

Emas buatan Antam dan Galeri24 dijual dengan kuantitas 0,5 gram hingga 1.000 gram atau 1 kilogram. Sementara emas UBS dijual dengan kuantitas 0,5 gram hingga 500 gram.

Harga emas terus meningkat

Presiden Direktur PT Doo Financial Futures Ariston Tjendra memproyeksikan bahwa harga emas ke depan bisa terus meningkat, namun tingkat laju kenaikan ini bergantung dari sentimen negatif yang berkembang di pasar keuangan.

"Seperti sekarang ini, perang tarif memberikan sentimen negatif ke pasar keuangan membuat laju kenaikan emas makin cepat," kata pengamat pasar uang tersebut kepada Antara, Kamis (10/4/2025).

Diketahui, sentimen perang dagang dengan Amerika Serikat (AS) menarik-ulur kebijakan tarif impor di bawah Pemerintahan Donald Trump telah berlangsung selama beberapa waktu belakangan.

Pada 2 April 2025 lalu, Trump mengumumkan kenaikan tarif ke banyak negara. Indonesia berada di urutan kedelapan di daftar negara-negara yang terkena kenaikan tarif AS, dengan besaran 32 persen.

Terbaru pada Rabu (9/4/2025) waktu setempat, Trump mengumumkan penundaan kebijakan tarif impor hingga 90 hari ke berbagai mitra dagang, kecuali untuk China dengan tarif impor yang tetap meningkat menjadi 125 persen.

Dengan penundaan ini, maka beberapa negara termasuk Indonesia sementara hanya akan dikenakan tarif dasar 10 persen.

Ke depan, menurut perkiraan Ariston, masih banyak kejutan di dunia yang menciptakan sentimen negatif seperti konflik perang antarnegara, pelambatan ekonomi, dan sebagainya yang mendorong pelaku pasar mengalihkan aset ke emas, sehingga harga emas meninggi.

Ketika harga emas terkoreksi, Ariston mengatakan bahwa itu saat yang tepat untuk membeli emas dan menyimpannya dalam jangka waktu yang lebih lama.

"Ekspektasi saya beberapa tahun ke depan, harga emas bisa lebih tinggi dari harga tertinggi saat ini," kata dia.

Belakangan ini, banyak masyarakat di beberapa daerah yang membeli emas batangan setelah Lebaran 2025/Idul Fitri 1446 Hijriah seperti yang terjadi di Padang, Jakarta, dan Jawa Barat.

Di Provinsi Jawa Barat, Pegadaian Kantor Wilayah (Kanwil) Jawa Barat mencatat transaksi emas sampai tanggal 8 April 2025 di wilayahnya sebanyak 85.685 gram.

"Iya memang kebiasaan masyarakat itu mengikuti apa yang sedang tren. Harga emas break new high mengundang ketertarikan masyarakat untuk masuk berinvestasi," ungkap Ariston, menanggapi euforia masyarakat yang berburu untuk membeli emas.

Beli emas cuan lebih besar

Sejumlah masyarakat yang ditemui di Butik Emas Logam Mulia Antam, TB Simatupang, Jakarta Selatan, Jumat menyatakan memilih membeli emas karena keuntungan nilai investasi yang dihasilkan lebih besar.

Pembeli bernama Oki yang menyatakan, saat ini lebih memilih untuk menambah portofolio aset berupa emas batangan, mengingat harga emas terus mengalami lonjakan.

"Imbal baliknya lebih besar, kalau di bank konvensional bunganya kecil," katanya dikutip dari Antara, Jumat (11/4/2025).

Pembeli emas lain, Bambang yang menilai kondisi ekonomi saat ini tidak stabil, dan untuk pilihan aset, dirinya menyatakan bahwa emas batangan merupakan produk investasi yang mempunyai stabilitas harga jual.

Dirinya pun mengakui belum memikirkan untuk menambah portofolio aset lain selain emas batangan.

"Lihat kondisi pasar juga perkembangannya saat ini gak stabil, dan paling stabil ini emas. Makannya saya investasi di emas," ujarnya.

Sementara itu, Rina menyatakan dirinya membeli emas karena mengikuti perkembangan kondisi harga jual emas di berita. Menurut dia, saat ini investasi dengan menggunakan emas batangan dinilai tepat.

"Saya lihat lagi viral banget orang beli emas, karena biasanya saya beli perhiasan. Terus pas saya lihat berita kok menarik ya, makanya coba untuk beli emas," terang dia. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI