Wirson Selo Ungkap Alasan Penghapusan Kuota Impor yang Digagas Presiden Prabowo

Vania Rossa Suara.Com
Kamis, 10 April 2025 | 22:46 WIB
Wirson Selo Ungkap Alasan Penghapusan Kuota Impor yang Digagas Presiden Prabowo
Ilustrasi penghapusan kuota impor. (Pexels/tiger-lily)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Menurut Wirson, solusinya bukan melarang impor, tapi membuat petani Indonesia bisa bersaing.

"Jika kita serius, dalam 5 sampai 10 tahun, petani kita bisa lebih efisien. Pupuk harus dibersihkan dari korupsi, benih unggul disubsidi penuh, irigasi diperbaiki, dan riset pertanian didanai dengan serius. Dengan anggaran 10 persen saja dari program makanan gratis (MBG), kita bisa berikan benih unggul gratis ke petani," ujarnya.

Wirson yakin kebijakan Prabowo tidak sekadar membuka impor, tapi akan diikuti dengan program pendampingan untuk petani dan industri lokal.

"Pak Prabowo paham akar masalahnya. Dia tidak mau kita terjebak dalam proteksi yang justru bikin petani terlena. Harus ada terobosan besar di hulu: benih murah, pupuk bersubsidi tepat sasaran, dan teknologi pertanian modern," tegasnya.

Ia juga menyebut Indonesia sebenarnya mampu swasembada bawang putih, jagung, dan komoditas lain.

"Lagu 'Indonesia tanah surga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman' itu benar. Kita punya tanah subur dan ahli pertanian handal. Tinggal political will-nya saja yang harus kuat," kata Wirson Selo.

Wirson menegaskan, penghapusan kuota impor adalah langkah berani memberantas praktik kartel. Selama ini, kuota impor hanya bikin segelintir orang kaya, sementara petani dan konsumen menjerit.

"Dengan impor bebas, harga lebih stabil, dan petani dipacu untuk efisien. Ini solusi jangka panjang, bukan sekadar tempel kompres," ucapnya.

Ia berharap kebijakan ini diikuti dengan reformasi besar-besaran di sektor pertanian.

Baca Juga: Prabowo Bakal Hapus Kuota Impor, Ekonom Ingatkan Dampak yang Menakutkan

"Jangan hanya fokus pada impor vs larangan impor. Fokuslah pada bagaimana petani kita bisa mandiri dan berdaya saing global," demikian Wirson Selo menutup pemaparannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI