Jadi Salah Satu Bandara Tersibuk Saat Periode Lebaran, Begini Kekuatan Konstruksi YIA

Kamis, 10 April 2025 | 21:03 WIB
Jadi Salah Satu Bandara Tersibuk Saat Periode Lebaran, Begini Kekuatan Konstruksi YIA
suasana di bandara YIA jelang lebaran. [kontributor/julianto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Yogyakarta International Airport (YIA) menjadi salah satu bandar udara (bandara) tersibuk saat libur Lebaran 2025 dengan traffic penumpang yang tinggi. 

YIA telah melayani hingga ratusan ribu pengguna transportasi udara, mulai dari arus mudik hingga arus balik Lebaran 2025.

Tercatat sebagai salah satu bandara terbesar di Indonesia, YIA merupakan mahakarya yang dibangun dengan produk semen dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG). Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan, YIA merupakan infrastruktur penting yang menjaga kelancaran dan kenyamanan transportasi dari dan menuju Yogyakarta, khususnya pada masa libur Lebaran.

“Kami memahami, bahwa setiap konstruksi memiliki kebutuhan khususnya masing-masing. YIA tidak hanya bandara berkapasitas besar, namun rancang bangunnya juga berfungsi memberikan kenyamanan bagi para penumpang yang akan bepergian. Karena itu, aplikasi produk SIG turut menunjang fungsi kenyamanan yang dihadirkan YIA,” tutur Vita Mahreyni dikutip Kamis (10/4/2025).

Dengan total luas area mencapai 587 hektare (ha) di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta, YIA memiliki terminal penumpang seluas 219.000 m2 dengan daya tampung hingga 20 juta penumpang per tahun. YIA juga memiliki landasan pacu (runway) sepanjang 3.250 meter, serta apron (area parkir, bongkar muat, dan pemeliharaan pesawat) yang bisa menampung 45 pesawat. Hal ini memungkinkan YIA melayani pesawat berbadan lebar (wide body) seperti Air Bus A380 dan Boeing 777.

Selain memiliki kapasitas besar, YIA juga dirancang dengan ketahanan terhadap gempa 8,8 Magnitudo, serta tsunami dengan proyeksi ketinggian maksimum setinggi 12,8 meter di atas rerata muka air laut (mean sea level/MSL). YIA juga dirancang untuk dapat mengantisipasi banjir dengan saluran yang dapat menampung potensi banjir, seperti pond atau penampung air sementara dengan volume 43.300 m3, serta saluran bandara yang dapat difungsikan sebagai penampung air (long storage) dengan kapasitas 180.000 m3. Selain itu, YIA juga dilengkapi dengan gedung Crisis Centre 4 lantai seluas 5.284 m2, sebagai tempat evakuasi sebanyak 1.000 orang.

Vita Mahreyni menambahkan, selama periode pembangunan fisik, atau sejak Desember 2018 hingga Mei 2019, SIG memasok lebih dari 150 ribu ton semen untuk pembangunan YIA. Produk semen dari SIG digunakan pada konstruksi landasan pacu yang membutuhkan kekuatan maksimal, serta konstruksi gedung terminal penumpang dan bangunan pendukung.

Sementara pada tahap pengembangan kawasan YIA, SIG memasok produk semen tipe khusus untuk proyek pengendali banjir, dengan daya tahan tinggi untuk lingkungan ekstrem. Semen dengan formula ramah lingkungan ini menghasilkan beton dengan panas hidrasi rendah dan ketahanan optimal terhadap sulfat serta klorida di area yang terpapar air laut.

“SIG memiliki rentang spesifikasi produk yang lengkap serta solusi layanan pendukung untuk memenuhi persyaratan kondisi bangunan sesuai kebutuhan dan mendukung kelancaran proyek pembangunan. Dengan segala keunggulan yang ada, SIG siap menjadi garda terdepan dalam pembangunan di Indonesia,” ujar Vita Mahreyni.

Baca Juga: Urbanisasi Pasca Lebaran: Jakarta Antara Momok dan Kota Impian

Disisi lain Holding BUMN sektor aviasi dan pariwisata, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney mencatat selama periode Lebaran 21 Maret hingga 8 April 2025 terjadi 9,16 juta pergerakan penumpang di 37 bandara InJourney Airports.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI