Hore! Redanya Perang Dagang Buat IHSG Menguat Pagi Ini

Achmad Fauzi Suara.Com
Kamis, 10 April 2025 | 09:26 WIB
Hore! Redanya Perang Dagang Buat IHSG Menguat Pagi Ini
Pengunjung melihat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Jika euforia cukup besar, penguatan IHSG dapat berlanjut sampai dengan kisaran 6.450-6.500," kata dia.

Menurut Valdy, kebijakan penundaan implementasi sebagian tarif resiprokal milik Presiden AS Donald Trump memberikan waktu yang lebih lama bagi Pemerintah Indonesia untuk melakukan negosiasi dengan Pemerintah AS.

Secara global, kebijakan tersebut juga meredam potensi bertambahnya daftar negara yang melakukan aksi balasan. Kondisi ini akan meredam potensi praktik dumping, khususnya kawasan ASEAN, termasuk ke Indonesia.

"Pasalnya, tarif resiprokal berpotensi memicu oversupply pada sejumlah produk di negara-negara Asia Tenggara. Kondisi ini berpotensi memaksa penerapan tarif impor atau bea masuk atau kebijakan hambatan impor non-tarif baru diantara negara-negara Asia Tenggara," kata Valdy.

Sebelum negosiasi dimulai, lanjut dia, pemerintah Indonesia melakukan beberapa upaya. Pertama, merubah kebijakan TKDN.

"Kedua, membuka kuota impor untuk sejumlah produk hajat hidup orang banyak. Ketiga, meningkatkan persentase impor LPG dari AS," beber Valdy.

Sebelumnya, Pemerintah akhirnya merespon tarif impor timbal balik atau resiprokal yang dikeluarkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Dalam kebijakan itu, Indonesia dikenakan tarif impor sebesar 32 persen.

Pemerintah Indonesia pun melunak dengan Presiden AS Donald Trump atas kebijakan tersebut. Bahkan, akan memberikan keistimewaan terhadap AS setelah dikenakan tarif yang begitu besar.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah akan membuka peluang bagi AS agar bisa ikut andil dalam proyek pembangunan kilang minyak.

Dia menjelaskan, dalam proyek tersebut akan menggunakan banyak bahan dari AS, sehingga impor AS ke RI bisa melonjak.

Baca Juga: IHSG Naik 5,07 Persen Pasca Penundaan Tarif Trump, Rupiah Turut Menguat!

Indonesia sendiri dalam proyek strategis nasional akan membangun beberapa proyek termasuk refinery dan mungkin salah satu komponennya kita beli dari Amerika," ujar Airlangga dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (7/4/2025).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI