Suara.com - Wall Street menunjukkan pemulihan signifikan setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan penghentian sementara pengenaan tarif impor selama 90 hari untuk sejumlah negara. Kebijakan ini meredakan ketegangan pasar yang sebelumnya cemas akan dampak perang dagang terhadap ekonomi global. Indeks S&P 500 melonjak 9,5%, disusul kenaikan besar di Dow Jones Industrial Average (7,87%) dan Nasdaq Composite (12,16%). Sektor teknologi menjadi penyumbang terbesar dengan kenaikan 14,15%, diikuti utilitas defensif yang naik 3,91%. Saham-saham teknologi seperti Nvidia dan Apple masing-masing meroket 18,7% dan 15,3%.
Meski memberikan kelonggaran sementara, Trump tetap meningkatkan tarif impor dari China menjadi 125%, sebagai respons atas kebijakan China yang memberlakukan tarif 84% pada produk AS mulai 10 April. Langkah ini memicu ketidakpastian baru, meskipun pasar AS merespons positif penundaan tarif untuk negara lain.
Sementara Wall Street merayakan reli, bursa Asia justru terpuruk. Indeks Nikkei 225 Jepang anjlok 3,93%, diikuti Topix yang turun 3,40%. Pasar Taiwan (Taiex) dan Korea Selatan (Kospi) masing-masing melemah 5,79% dan 1,74%, sementara Australia (ASX 200) turun 1,80%. Bursa Singapura (FTSE Straits Times) dan Malaysia (FTSE Malay) juga terkoreksi lebih dari 2%.
Satu-satunya pengecualian adalah Hang Seng Hong Kong yang naik 0,68% dan CSI 300 China yang menguat 0,99%. Pelemahan terjadi karena investor mengantisipasi tarif baru AS yang mulai berlaku tengah malam waktu setempat. Barang-barang China kini menghadapi tarif kumulatif 104%, memperburuk ketegangan perdagangan global.
IHSG Berpeluang Rebound, Asing Masih Lakukan Aksi Jual
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun 0,47% pada perdagangan sebelumnya, dengan net sell asing mencapai Rp1,05 triliun. Saham-saham perbankan seperti BBRI, BMRI, dan BBNI menjadi yang paling banyak dilepas investor asing, bersama dengan MDKA dan MAPI.
Namun, IHSG hari ini berpeluang rebound mengikuti sentimen positif Wall Street, terutama setelah pengumuman jeda tarif 90 hari. Analis memperkirakan level support IHSG berada di 5.850-5.900, sementara resistensi di 6.100-6.200.
Phintraco Sekuritas memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang berbalik menguat (rebound) ke kisaran level 6.160 sampai 6.270 pada perdagangan hari ini, Kamis (10/4/2025).
Apabila euforia cukup besar, IHSG berpotensi melanjutkan penguatan ke kisaran 6.450 sampai 6.500.
Baca Juga: Rupiah Terkapar Dekati Rp 17.000, Puan Minta Hal Ini ke Pemerintah Prabowo
"Jika euforia cukup besar, penguatan IHSG dapat berlanjut sampai dengan kisaran 6.450 sampai 6.500," ujar Senior Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan di Jakarta, dikutip via Antara.