Meskipun demikian, LUCY mencatatkan rugi usaha sebesar Rp20,27 miliar dan rugi bersih sebesar Rp12,6 miliar di tahun 2024, setelah membukukan beban pokok pendapatan sebesar Rp35,764 miliar dan beban operasi yang cukup besar mencapai Rp85,185 miliar. Angka rugi ini menjadi catatan penting yang perlu diperhatikan, meskipun manajemen optimis dengan langkah-langkah strategis yang diambil di tahun 2025 dapat memperbaiki kinerja keuangan perusahaan.
Kabar baiknya, LUCY berhasil melakukan efisiensi dalam pengelolaan keuangan dengan menurunkan jumlah kewajiban secara tahunan menjadi Rp65,931 miliar. Penurunan ini ditopang oleh pembayaran sebagian utang bank jangka panjang dan pengurangan liabilitas sewa. Langkah ini menunjukkan komitmen manajemen untuk memperkuat neraca keuangan perusahaan.
Lebih lanjut, total ekuitas LUCY mengalami peningkatan signifikan sebesar 22,28 persen secara tahunan menjadi Rp69,79 miliar pada akhir tahun 2024. Pertumbuhan ekuitas ini memberikan indikasi kesehatan finansial yang membaik dan kemampuan perusahaan untuk mendanai pertumbuhan di masa depan. Secara keseluruhan, aset LUCY tumbuh tipis sebesar 0,36 persen secara tahunan menjadi Rp135,72 miliar pada akhir Desember 2024.