Wall Street Keok, IHSG Diprediksi Melemah Imbas Perang Dagang Trump vs Xi Jinping

M Nurhadi Suara.Com
Rabu, 09 April 2025 | 08:33 WIB
Wall Street Keok, IHSG Diprediksi Melemah Imbas Perang Dagang Trump vs Xi Jinping
Pengunjung melihat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indeks utama Wall Street kembali mengalami penurunan pada perdagangan Selasa (8/4/2025) atau Rabu (9/4/2025) pagi (untuk waktu Indonesia), dipicu oleh meningkatnya kecemasan investor menyongsong tenggat waktu baru penerapan tarif impor yang diumumkan Presiden AS Donald Trump terhadap China.

Indeks Dow Jones Industrial Average terkoreksi 0,84%, dengan saham Apple menjadi penyumbang pelemahan terbesar. Kenaikan biaya produksi iPhone diprediksi terjadi seiring pemberlakuan tarif baru terhadap produk China. Selain itu, indeks S&P 500 melemah 1,57%, sementara Nasdaq Composite turun lebih dalam sebesar 2,15%.

Sentimen sempat membaik setelah Trump mengklaim melalui platform Truth Social bahwa dirinya telah melakukan "pembicaraan yang produktif" dengan Penjabat Presiden Korea Selatan. Menteri Keuangan AS Scott Bessent juga menyatakan bahwa sekitar 70 negara telah menghubungi Amerika Serikat untuk membuka negosiasi tarif. Namun, optimisme ini tidak bertahan lama.

Pasar kembali dibayangi sentimen negatif setelah pelaku pasar mengkhawatirkan dampak kebijakan tarif baru. Gedung Putih telah mengonfirmasi bahwa tarif kumulatif sebesar 104% terhadap barang-barang impor dari China akan berlaku efektif tepat setelah tengah malam waktu AS, menambah tarif dasar 10% yang telah diterapkan pada Sabtu sebelumnya.

Pasar Saham Asia Mayoritas Menguat, Nikkei 225 Melonjak 6%

Sebagian besar bursa saham Asia berhasil pulih dalam perdagangan Selasa (8/4/2025) setelah sebelumnya mengalami koreksi tajam akibat kebijakan tarif Trump dan ancaman kenaikan bea masuk terhadap China. Indeks Nikkei 225 melonjak 6,03%, diikuti oleh indeks Topix yang naik 6,26%.

Sementara itu, indeks Taiex masih tercatat turun 4,02%. Di Korea Selatan, indeks Kospi menguat 0,26%, sedangkan ASX 200 Australia naik 2,27%. Pasar Hong Kong juga menunjukkan pemulihan dengan kenaikan indeks Hang Seng sebesar 1,51%, sementara CSI 300 China menguat 1,71%. Namun, tidak semua indeks di kawasan Asia mencatatkan kenaikan—FTSE Straits Times Singapura turun 2,01%, dan FTSE Malaysia melemah tipis 0,02%.

Fokus investor saat ini tertuju pada ancaman Trump yang menyatakan akan memberlakukan tarif tambahan 50% terhadap China jika Beijing tidak mencabut kebijakan bea masuknya atas produk AS. Presiden AS tersebut tetap konsisten dengan strategi tarif globalnya yang agresif, di mana tarif unilateral awal sebesar 10% telah berlaku sejak Sabtu lalu.

Pasar sempat berharap adanya perkembangan positif dalam negosiasi antara AS dan mitra dagangnya, mengingat kebijakan tarif timbal balik diperkirakan mulai berlaku pada 9 April.

Baca Juga: Presiden Prabowo Diminta Jangan Gegabah, Indonesia Punya Kartu 'Truf' Hadapi Tarif Trump, Apa Itu?

Analisis Teknikal IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 7,9% pada perdagangan sebelumnya, disertai dengan aksi jual asing neto senilai Rp3,69 triliun. Saham-saham yang paling banyak dilepas investor asing antara lain BMRI, BBRI, BBCA, UNTR, dan ADRO.

Hari ini, IHSG berpotensi melanjutkan koreksi seiring kekhawatiran eskalasi perang dagang, dengan level support kuat di 5.900 menjadi titik ujian. Jika level ini tembus, IHSG berpeluang terkoreksi lebih dalam menuju rentang 5.400–5.650 dalam jangka menengah.

Level Penting IHSG:

Support: 5.650–5.900
Resistance: 6.050–6.100

Analisis harian dari BNI Sekuritas merekomendasikan sejumlah saham seperti: 

BRMS – Buy on Weakness di area 278. Potensi kenaikan ke 294–300 jika bertahan di atas 278.
ADRO – Buy on Weakness di area 1.520–1.600, cut loss di bawah 1.500. Target 1.675–1.700 jika rebound.
BRIS – Buy on Weakness di area 1.980–2.030, cut loss di bawah 1.880. Target 2.100–2.130.
PTRO – Buy on Weakness di area 1.860–2.080, cut loss jika di bawah 1.700. Target 2.200–2.300.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI