Di Pantai Sejarah, Batu Bara, Sumatra Utara, INALUM telah menanam lebih dari 51.000 bibit, serta menjaga sekitar 20 ha kawasan mangrove.
Di Gresik, Freeport Indonesia juga telah menanam 50 ribu bibit mangrove sejak September 2024, dan bekerja sama dengan dinas lingkungan dan komunitas pendidikan.
Di Kepulauan Riau dan Bangka Belitung PT Timah merampungkan penanaman sebanyak menanam sebanyak 15.500 pohon mangrove pada Juli 2024.
Sementara itu, di daerah Morowali Vale Indonesia juga konsisten melakukan penanaman ribuan bibit mangrove dan menggandeng pelajar dan kelompok nelayan untuk menjaga keberlanjutan kawasan pesisir pantai.
Heri menambahkan bahwa dampak positif dari penanaman mangrove bukan hanya menyerap karbon untuk mendukung NZE, tetapi juga membuat ekosistem pesisir pantai lebih stabil, terhindar dari abrasi, erosi, dan pengikisan tanah, serta melindungi pantai dari dampak badai.
Menurutnya, kondisi lebih kondusif ini telah mampu memberi kesempatan bagi masyarakat untuk mendatangkan wisatawan dan membuka usaha.
"Tentu hal ini juga merupakan manfaatf yang ingin dihadirkan oleh Grup MIND ID. Kami harap kehadiran mangrove dapat bermanfaat bagi lingkungan sekaligus bagi ekonomi masyarakat," beber dia.
Sebelumnya, MIND ID konsisten mengelola dan meningkatkan nilai tambah sumber daya mineral strategis Indonesia dengan membangun rantai pasok mineral dan batu bara Indonesia melalui berbagai inisiatif hilirisasi dan industrialisasi.
MIND ID Hadir Bagi Negeri untuk memberikan nilai tambah ekonomi melalui pengelolaan komoditas mineral dan batu bara semaksimal sehingga bermanfaat bagi seluruh rakyat Indonesia.
Baca Juga: Cadangan Melimpah, MIND ID Targetkan Indonesia Kuasai Pasar Mineral Dunia
Dengan praktik pertambangan yang bertanggung jawab, perseroan juga memastikan setiap hasil dari program yang dijalankan benar-benar mampu memberikan manfaat nyata, baik bagi masyarakat maupun lingkungan.