Pertumbuhan Properti Tembus USD142 juta, Bali Masih Jadi Magnet Investor Mancanegara?

M Nurhadi Suara.Com
Selasa, 08 April 2025 | 20:51 WIB
Pertumbuhan Properti Tembus USD142 juta, Bali Masih Jadi Magnet Investor Mancanegara?
Ilustrasi hunian. (Dok: Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pasca pandemi Covid-19, pasar properti di Indonesia, khususnya Bali mampu bangkit melampaui ekspektasi semua orang. Saat ini, pembangunan properti di Pulau Dewata tampak masif dan mampu menarik minat investor lokal maupun internasional.

Menukil data dari REID (Realinfo.id), total pendapatan sektor properti Bali mencapai USD142 juta pada Juni 2024, atau meningkat 33% dibandingkan bulan sebelumnya.

Sementara itu berdasarkan data dari BPS Bali, pada tahun 2024, Bali diserbu lebih dari 6,3 juta wisatawan asing—angka kunjungan ini bahkan lebih tinggi dibanding sebelum pandemi. Tahun 2025 ini, Pemerintah Provinsi Bali menargetkan 17 juta kunjungan wisatawan, termasuk 6,5 juta turis mancanegara.

Fokus strategis pemerintah pada sektor pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan, dirancang untuk menarik high-spending tourists, sehingga meningkatkan daya tarik Pulau Seribu Pura ini sebagai destinasi premium. Di sisi lain, peningkatan jumlah wisatawan asing ke Bali, medorong kenaikan harga properti residensial, khususnya di lokasi-lokasi populer seperti Canggu, Seminyak, dan Ubud.

Sebagai ilustrasi, vila di tempat strategis bisa mendapatkan rental yield (hasil sewa) hingga 15% sampai 25% per tahun, atau jauh di atas rata-rata rental yield dunia yang hanya 5%. Hal ini dimungkinkan karena Bali merupakan daerah wisata, di mana umumnya tingkat keterisian (okupansi) hotel dan vila antara 70% hingga 80%.

Dalam lima tahun terakhir, harga properti di Bali secara rata-rata naik 7% per tahun. Di Seminyak dan Canggu, kenaikan bahkan bisa menyentuh angka 10% sampai 15% per tahun. Melihat fenomena yang terjadi, sangat pantas jika Bali dinobatkan sebagai lokasi investasi properti  paling ideal yang menjanjikan di masa depan.

Menanggapi tren properti yang terjadi di Bali, General Manager NPG Indonesia, Evgeny Obolentsev mengatakan, kualitas bangunan menjadi sebuah hal yang penting, mengingat sebagian besar konsumen memiliki hunian sebagai instrumen investasi.

Ia mengklaim, pihaknya selalu mempertimbangkan setiap detail dengan cermat dalam mengembangkan proyek terbarunya, ecoverse. 

Ecoverse merupakan kompleks hunian seluas 5.250 meter persegi (di luar fasilitas) yang menawarkan kenyamanan luar biasa, melalui konstruksi bangunan berkualitas tinggi dan keselarasan dengan alam sekitar.

Baca Juga: Media Malaysia Ribut Pemain Keturunan Indonesia-Spanyol Diincar Persib Bandung dan Bali United

Menampilkan 35 unit apartemen dan 16 unit townhouse setinggi 2 dan 3 lantai, hunian di Ecoverse ditawarkan dengan status leasehold selama 28 tahun dengan opsi perpanjangan hingga 30 tahun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI