Minat Pasar Tinggi, SGER Ekspor Batu Bara Senilai 35,7 Juta Dolar AS ke Vietnam

M Nurhadi Suara.Com
Selasa, 08 April 2025 | 20:08 WIB
Minat Pasar Tinggi, SGER Ekspor Batu Bara Senilai 35,7 Juta Dolar AS ke Vietnam
Ilustrasi batu bara di atas kapal tongkang. [Istimewa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) melalui anak perusahaannya, Hineni Seven Resources DMCC, berhasil memperluas jaringan bisnis internasional dengan menandatangani kontrak ekspor batu bara baru ke Vietnam senilai US$35,7 juta. Kontrak penjualan yang ditandatangani pada Selasa (26/3/2025) ini mencakup pengiriman 500.000 metrik ton batu bara ke VIMC Shipping Company, salah satu perusahaan pengapalan terkemuka di Vietnam.

Pencapaian ini semakin mengukuhkan posisi SGER sebagai salah satu pemain utama di industri batu bara nasional. Sejak berdiri pada 17 Maret 2008, perusahaan ini secara konsisten menunjukkan perkembangan bisnis yang positif. Tahun 2024 menjadi tahun yang gemilang bagi SGER dengan total penjualan mencapai Rp14 triliun, dimana pasar ekspornya telah mencakup beberapa negara Asia termasuk China, Malaysia, India, Filipina, dan Bangladesh.

Welly Thomas, Direktur Utama SGER, mengungkapkan perkembangan positif yang dialami perusahaan. "Sejak listing di Bursa Efek Indonesia pada 2020, pertumbuhan omset kami terus menunjukkan tren positif. Tahun lalu kami berhasil mencapai Rp14 triliun," jelas Welly dalam acara di Graha BIP, Jakarta Selatan, Kamis (27/3/2025).

Data keuangan kuartal III-2024 memperkuat pernyataan tersebut. SGER mencatatkan pendapatan sebesar Rp10,88 triliun pada periode tersebut, meningkat 14,30% dibandingkan kuartal III-2023 yang sebesar Rp9,52 triliun. Pertumbuhan ini terutama didorong oleh peningkatan penjualan batu bara sebesar 12,84% year-on-year menjadi Rp10,65 triliun, serta lonjakan penjualan nikel yang mencapai 211,96% menjadi Rp228,52 miliar.

Welly menyatakan optimisme terhadap prospek industri batu bara ke depan. "Batu bara masih akan menjadi sumber energi penting, baik di Indonesia maupun global. Di dalam negeri, kami memperkirakan kebutuhan batu bara masih akan bertahan selama 15-20 tahun ke depan mengingat harganya yang kompetitif dibanding sumber energi lainnya," paparnya.

Kontrak baru dengan Vietnam ini semakin memperkuat posisi SGER di pasar internasional. Perusahaan terus menunjukkan kemampuan untuk mempertahankan pertumbuhan di tengah dinamika pasar energi global yang fluktuatif. Dengan strategi ekspansi pasar dan diversifikasi komoditas yang tepat, SGER diproyeksikan akan terus mencetak kinerja positif di tahun-tahun mendatang.

Pencapaian SGER ini juga mencerminkan potensi besar industri pertambangan Indonesia di pasar global. Dengan pengelolaan yang profesional dan strategi bisnis yang tepat, perusahaan-perusahaan tambang nasional mampu bersaing di kancah internasional sekaligus berkontribusi terhadap penerimaan negara melalui devisa hasil ekspor.

“Ini (batu bara) adalah source listrik yang paling murah dan banyak situasi geopolitik yang akan mendukung penggunaan batu bara. Misalnya, Amerika Serikat akan bersaing dengan China. Di mana, Amerika tetap mendukung penggunaan batu bara,” tuturnya.

Terkait cadangan batu bara di Indonesia, Welly bilang, masih sangat besar. Untuk itu, SGER berkomitmen untuk memberikan kontribusi nyata.

Baca Juga: Tarif Baru AS: Pukulan Telak bagi Ekspor Indonesia?

Selain itu, perseroan ingin menjadi bagian dari pengembangan bisnis hijau dengan sumber-sumber energi alternatif berkelanjutan, serta membangun bisnis yang sustainable.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI