Suara.com - Dunia investasi di Indonesia diguncang oleh pernyataan kontroversial yang dilontarkan oleh Wakil Menteri Agama, Raden Muhammad Syafi'i, mengenai praktik pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) oleh para pengusaha kepada preman atau organisasi masyarakat (Ormas) tertentu.
Pernyataan Wamenag tersebut, yang tampaknya meremehkan seriusnya isu tersebut, telah memicu kekhawatiran serius di kalangan investor ritel maupun investor kakap domestik dan internasional.
Investor dengan pendekatan investasi fundamental, Benny Batara, yang akrab disapa Bennix, menyoroti reaksi keras dari para investor terhadap pernyataan Wamenag tersebut.
Menurut Bennix, komentar semacam itu bukan hanya menimbulkan pertanyaan tentang kebijakan dan sikap pemerintah Indonesia terhadap praktek ekonomi non-formal, tapi juga berpotensi merusak iklim investasi yang saat ini sedang berusaha dipulihkan.
"Indonesia ini makin banyak pejabatnya yang asal jeplak, level Menteri ngomong enggak apa-apa preman minta THR, itu sudah budaya di Indonesia. Pernyataan lu (Wamenag) dilihat oleh JP Morgan, Singapura, bacotan lu itu dilihat sama investor dalam dan luar negeri. Level pejabat tinggi ngomong seperti itu kan bodoh," kata Bennix dilansir Suara.com dari kanal YouTube pribadinya, Selasa (8/4/2025).
Bennix menyatakan bahwa pernyataan semacam itu tidak hanya mengecewakan, tetapi juga membahayakan upaya para pelaku pasar modal yang berusaha keras mempromosikan Indonesia sebagai destinasi investasi yang layak dan menguntungkan.
Sentimen negatif seperti ini, jika terus dibiarkan, dapat menyebabkan keraguan yang lebih luas terhadap stabilitas sosial dan keamanan hukum di Indonesia.
Bennix mengaku merasa kesal dengan pernyataan yang dilontarkan Wamenag. Pernyataan tersebut dinilai hanya akan merusak iklim investasi tanah air. Terbukti dengan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terus anjlok dan nilai tukar rupiah yang terus melemah terhadap dolar AS.
Bahkan, pernyataan Wamenag soal THR tersebut hanya akan membuat industri pasar modal bergejolak di tengah maraknya isu PHK di berbagai daerah.
Baca Juga: Merosot 7,71 Persen, IHSG Masih Betah Berada di Zona Merah pada Perdagangan Sesi I
"Gua capek-capek edukasi masyarakat, invest dong di Indonesia, invest dong di saham, gua capek-capek edukasi malah lu hancurin semua. Level pejabat tinggi bacotnya asal jeplak enggak pakai otak." kata Bennix.