Merosot 7,71 Persen, IHSG Masih Betah Berada di Zona Merah pada Perdagangan Sesi I

Achmad Fauzi Suara.Com
Selasa, 08 April 2025 | 12:08 WIB
Merosot 7,71 Persen, IHSG Masih Betah Berada di Zona Merah pada Perdagangan Sesi I
Pengunjung melintas dibawah layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (18/3/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih merosot pada penutupan perdagangan sesi-I Selasa (8/4/2025). Kondisi ini melanjutkan, pelemahan selama perdagangan saat pembukaan, bahkan sempat mengalami trading halt.

Berdasarkan data RTI Business pada pukul 12.01 WIB, perdagangan IHSG terjungkal 7,71 persen atau turun 502 poin menuju ke level 6.008.

Pada sesi I, sebanyak 14,280 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp12,57 triliun, serta frekuensi sebanyak 888,58 ribu kali.

Dalam perdagangan di waktu itu , sebanyak 23 saham bergerak naik, sedangkan 672 saham mengalami penurunan, dan 93 saham tidak mengalami pergerakan.

Pada sesi I ini, saham-saham yang emngalami anjlok parah diantaranya, INCO anjlok 14,76 persen, MDKA merosot 14,69 persen, GOTO terjungkal 14,46 persen, CBDK turun 14,29 persen, serta AMMN yang merot 14,05 persen

Trading Halt

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara atau trading halt perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini. Hal ini setelah, perdagangan IHSG turun melebihin 8 persen.

Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmad mengatakan, trading halt dilakukan pada pukul 09:00:00 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS). Perdagangan akan dilanjutkan pada pukul 09:30:00 waktu JATS tanpa ada perubahan jadwal perdagangan.

"Perdagangan akan dilanjutkan pada pukul 09:30:00 waktu JATS tanpa ada perubahan jadwal perdagangan. Tindakan ini dilakukan karena terdapat penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mencapai 8 persen," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (8/4/2025).

Baca Juga: IHSG Anjlok 8 Persen, Saham NETV Justru Terbang Tinggi Menuju ARA!

Kautsar menambahkan, BEI melakukan upaya ini dalam rangka menjaga perdagangan saham agar senantiasa teratur, wajar, dan efisien sesuai dengan Peraturan Nomor II-A tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas dan diatur lebih lanjut pada Surat Keputusan Direksi BEI nomor Kep-00002/BEI/04-2025.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka jatuh sebesar 9,16 persen atau turun 596,33 poin ke level 5.914,28 pada pembukaan Selasa (8/4/2025).

Seperti dikutip dari Antara, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 92,61 poin atau 11,25 persen ke posisi 651,90.

Melemah Terbatas

Praktisi Pasar Modal Hans Kwee menggangap kebijakan tarif impor atau resiprokal dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump hanya akan berdampak terbatas pada pasar modal RI.

"Kita kena dampaknya relatif lebih terbatas karena emiten kita yang ekspornya ke Amerika tidak banyak atau dengan kata lain kita kurang mengandalkan ekspor-impor," ujar Hans dalam keterangan seperti dikutip dari Antara, Selasa (8/4/2025).

Dalam kebijakan perang dagang Trump itu, sejumlah indeks saham bursa-bursa utama dunia menjadi korban dengan mengalami koreksi tajam, terutama di bursa-bursa negara maju seperti AS, Jerman, dan Jepang.

Sementara itu, dampak sentimen tersebut belum terlihat di Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) karena Bursa Efek Indonesia (BEI) baru akan kembali membuka perdagangan saham pascalibur Idul Fitri pada hari ini.

Hans menuturkan, Indonesia yang lebih mengandalkan ekonomi atau konsumsi dalam negeri sehingga seharusnya dampaknya lebih relatif.

Adapun, yang perlu diwaspadai adalah putaran kedua, di mana adanya kemungkinan pembalasan tarif dari negara-negara lain yang berujung pada perang tarif.

"Pembalasan tarif kemudian akan dibalas Amerika dengan tarif sehingga ini akan berdampak pada perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia yang sentimennya kurang baik bagi pasar saham kita," jelas dia..

Adapun, sejumlah indeks saham negara-negara di Asia Pasifik mengalami penurunan signifikan sejak pengumuman kebijakan tarif oleh Trump tersebut. Per 7 April 2025, indeks Hong Kong turun hingga lebih dari 10 persen, indeks Shanghai turun hingga 7 persen, dan indeks Korea Selatan turun hingga 5 persen.

Hans menuturkan pergerakan IHSG pada hari pertama perdagangan setelah libur panjang Idul Fitri kemungkinan akan bergerak terbatas akibat efek kejut sehingga berpotensi turun terlebih dahulu.

"Kemungkinan pasar saham kita akan bergerak relatif terbatas kemudian dalam beberapa pekan ke depan rebalancing portofolio asing telah berakhir di Maret sehingga tekanan jual berkurang di pasar kita," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI