Apple Rugi Rp 1.088 Triliun Efek Tarif Balasan Trump

Selasa, 08 April 2025 | 11:26 WIB
Apple Rugi Rp 1.088 Triliun Efek Tarif Balasan Trump
Apple alami kerugian. (Apple)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Apple mungkin juga dapat mengatur ulang rantai pasokannya sehingga impor ke AS berasal dari negara lain dengan tarif yang lebih rendah.

Sebagai informasi, Indeks Dow Jones Industrial Average turun sebesar 349,26 poin, atau 0,91%, dan ditutup di 37.965,60. Indeks dengan 30 saham ini sempat turun lebih dari 1.700 poin pada titik terendah.

Indeks kemudian bergerak sebesar 2.595 poin dari titik terendah ke tertinggi, ini menjadi rekor perubahan arah dalam sejarah Dow Jones.

Indeks S&P 500 turun 0,23% dan ditutup di angka 5.062,25. Indeks sempat turun 4,7% pada titik terendah sesi perdagangan. Sempat memasuki wilayah pasar bearish selama sesi berlangsung, namun terakhir tercatat turun hampir 18% dari titik tertingginya baru-baru ini.

Indeks Nasdaq Composite di luar dugaan menguat 0,10% dan ditutup pada angka 15.603,26. Investor mulai membeli saham teknologi dengan kapitalisasi besar seperti Nvidia dan Palantir. Pada titik terendahnya di sesi perdagangan, indeks yang banyak diisi saham teknologi ini sempat turun lebih dari 5%.

Saham Wall Street sempat mengalami reli singkat yang membawa indeks Dow Jones ke wilayah positif. Spekulasi tentang kemungkinan jeda tarif beredar di media sosial dan turut mendorong kenaikan tersebut.

Namun, Gedung Putih mengatakan kepada CNBC International bahwa pembicaraan tentang jeda 90 hari adalah "berita palsu," dan indeks-indeks utama kembali melemah.

Selain itu, S&P 500 telah kehilangan lebih dari 10% dalam tiga sesi terakhir yang merupakan periode terburuk sejak pandemi Covid pada 2020.

Meskipun terjadi aksi jual besar-besaran, Gedung Putih tetap bersikukuh, menegaskan bahwa serangkaian tarif tinggi yang diumumkan pada Rabu (2/4/2025) akan tetap berlaku mulai 9 April, sesuai jadwal. China membalas pada Jumat dan negara-negara lain bersiap untuk memberlakukan tarif balasan mereka sendiri.

Baca Juga: Perluas Layanan Pelosok, BSI Targetkan 123 Ribu Agen hingga Akhir 2025

Selain itu, Donald Trump mengancam China dengan tarif tambahan sebesar 50% atas barang-barang yang diimpor ke AS. Hal itu dilakukan jika China itu tidak menarik tindakan balasan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI