Pilih Pakai AI, 152 Ribu Karyawan di Perusahaan Teknologi Ini Kena PHK

Selasa, 08 April 2025 | 11:18 WIB
Pilih Pakai AI, 152 Ribu Karyawan di Perusahaan Teknologi Ini Kena PHK
PHK di perusahaan teknologi [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - AI (Artificial Intelligence) atau kecerdasan buatan nampaknya banyak digunakan oleh beberapa perusahaan.  Pada tahun 2024, ada sekitar 152.000 ribu pekerjaan yang dihilangkan.

Adapun jumlah ini berdasarkan 549 perusahaan teknologi yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) dalam menggunakan AI. PHK ini akan terus terjadi di tahun 2025 dengan kecerdasan teknologi makin tinggi.

Hal ini juga dilakukan oleh Shopify. CEO Shopify Tobi Lutke mengakatan bahwa  perusahaannya ingin menggunakan AI dipekerjakan sebagai karyawan. Dia pun berencana  melakukan perekrutan di era kecerdasan buatan. Lantaran, dia percaya bahwa AI bisa membantunya dalam mendapatkan keuntungan.

"Karyawan diharapkan untuk membuktikan mengapa mereka tidak dapat menyelesaikan apa yang mereka inginkan menggunakan AI," katanya dilansir CNBC International, Selasa (8/4/2025).

Lutke juga tidak menampik bahwa AI banyak kegunaannya dalam bekerja. Serta mengatakan ada "harapan mendasar" di Shopify bahwa karyawan menggunakan AI dalam pekerjaan sehari-hari mereka. Apalagi  AI telah menjadi "pengganda" produktivitas bagi mereka yang telah menggunakannya.

"Saya telah melihat banyak orang ini mengerjakan tugas yang tidak masuk akal, tugas yang bahkan tidak akan pernah kami pilih untuk diselesaikan sebelumnya, dengan penggunaan AI yang refleksif dan brilian untuk menyelesaikan pekerjaan 100 kali lipat," tulis Lutke.

Perusahaan, yang menjual perangkat lunak berbasis web ini  membantu pengecer daring mengelola penjualan dan menjalankan operasi mereka.  Serta memasukan penggunaan AI ke dalam penilaian kinerja. Arah tersebut muncul karena perusahaan teknologi secara kolektif telah mengalokasikan ratusan miliar dolar untuk berinvestasi dalam pengembangan AI tahun ini.

Shopify telah meluncurkan alat AI untuk para pedagangnya, termasuk chatbot yang disebut Sidekick dan serangkaian alat otomatisasi, yang dijuluki "Shopify Magic." Sama seperti mereka menggelontorkan uang ke AI, perusahaan teknologi berupaya untuk merampingkan biaya di area lain, baik dengan menghentikan proyek yang merugi atau melalui PHK.

Jumlah total karyawan Shopify turun menjadi 8.100 pada akhir Desember dari 8.300 tahun sebelumnya, menurut pengajuan tahunan terbarunya. Perusahaan Kanada itu menghilangkan 14% tenaga kerjanya pada tahun 2022 dan 20% pada tahun berikutnya.

Baca Juga: 10 Ribu PNS di Kementerian Kesehatan AS Kena PHK

Pada acara investor bulan lalu yang diselenggarakan oleh Morgan Stanley, CFO Shopify Jeff Hoffmeister mengatakan perusahaan dapat mempertahankan jumlah karyawan relatif tetap. Meskipun biaya terkait karyawan dapat bervariasi karena perbedaan gaji.

Ia mencatat bahwa insinyur AI kelas atas dengan kompensasi yang lebih tinggi dapat meningkatkan biaya kompensasi bahkan jika jumlah karyawan tetap sama.

Sebelumnya, Bill Gates yang merupakan konglomerat dengan harta ribuan triliun memprediksikan beberapa jenis pekerjaan yang bakal hilang selama sepuluh tahun lagi. Hal ini dikarenakan kecerdasan AI semakin berkembang pesat. Adapun AI adalah teknologi kecerdasan buatan memungkinkan komputer melakukan tugas-tugas yang biasanya memerlukan kecerdasan manusia.

"Kemajuan dalam kecerdasan buatan akan berarti bahwa manusia tidak akan lagi dibutuhkan untuk sebagian besar hal di dunia," kata Bill Gates dilansir CNBC International, Jumat (28/3/2025).

Pria yang memiliki nama asli William Henry Gates III menyebutkan bahwa pekerjaan dokter dan guru akan hilang. Nantinya digantikan oleh AI yang memudahkan pekerjaan manusia.

"Selama dekade berikutnya, kemajuan dalam kecerdasan buatan akan berarti bahwa manusia tidak akan lagi dibutuhkan untuk sebagian besar hal" di dunia," kata Bill Gates.

Dengan kata lain, dunia memasuki era baru yang disebut Gates sebagai kecerdasan gratis.  Hasilnya akan menjadi kemajuan pesat dalam teknologi bertenaga AI yang dapat diakses dan menyentuh hampir setiap aspek kehidupan.

"Mulai dari obat-obatan dan diagnosis yang lebih baik hingga tutor AI dan asisten virtual tersedia secara luas. Ini sangat mendalam dan bahkan sedikit menakutkan karena terjadi sangat cepat, dan tidak ada batasan atas," kata Gates kepada Brooks.

Perdebatan tentang bagamana tepatnya sebagian besar manusia akan cocok dengan masa depan yang didukung AI ini masih berlangsung.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI