Nilai Tukar Rupiah Menuju Rp 17.000, BI Salahkan Trump

Senin, 07 April 2025 | 14:31 WIB
Nilai Tukar Rupiah Menuju Rp 17.000, BI Salahkan Trump
Presiden AS Donald Trump (Instagram/Whitehouse)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Adapun, BI terus memonitor perkembangan pasar keuangan global dan juga domestik pasca pengumuman kebijakan tarif Trump yang baru pada 2 April 2025.

Direktur Eksekutif Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso mengatakan pasca pengumuman tersebut dan kemudian disusul oleh pengumuman retaliasi tarif oleh Tiongkok pada 4 April 2025, pasar bergerak dinamis di mana pasar saham global mengalami pelemahan dan yield US Treasury mengalami penurunan hingga jatuh ke level terendah sejak Oktober 2024.

BI tetap berkomitmen untuk menjaga kestabilan nilai tukar rupiah, terutama melalui optimalisasi instrumen triple intervention (intervensi di pasar valas pada transaksi spot dan DNDF. 

"Serta SBN di pasar sekunder dalam rangka memastikan kecukupan likuiditas valas untuk kebutuhan perbankan dan dunia usaha serta menjaga keyakinan pelaku pasar," katanya.

Sebagai informasi, Trump mengumumkan bea masuk tetap sebesar 10% terhadap semua mitra dagang bersama dengan berbagai macam tarif timbal balik yang telah memicu pembalasan dari Tiongkok dan negara-negara lain.

Wall Street telah secara agresif dalam mode jual selama dua hari terakhir, dengan saham jatuh dan investor berbondong-bondong mencari keamanan pendapatan tetap.

Indikator sebelumnya menunjukkan pasar tenaga kerja bertahan, tetapi pergerakan tarif meningkatkan kemungkinan bahwa perusahaan akan menahan diri untuk merekrut karena mereka menilai seperti apa lanskap perdagangan baru nantinya.

Terlebih mitra dagang utama menanggung sebagian tarif paling tinggi dari 34% untuk Tiongkok, 20% untuk Uni Eropa, 46% untuk Vietnam, dan 32% untuk Taiwan.

Yang mengejutkan, di dekat bagian akhir daftar tersebut terdapat serangkaian pulau terpencil tak berpenghuni dan bahkan pangkalan militer dikenakan tarif oleh Trump.

Baca Juga: Kuatkan Mental! Rupiah Babak Belur Karena Tarif Trump

Tarif ‘timbal balik’ menurut Trump, merupakan respons terhadap bea masuk dan hambatan non-tarif lainnya yang dikenakan pada barang-barang AS.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI