Nilai Tukar Rupiah Menuju Rp 17.000, BI Salahkan Trump

Senin, 07 April 2025 | 14:31 WIB
Nilai Tukar Rupiah Menuju Rp 17.000, BI Salahkan Trump
Presiden AS Donald Trump (Instagram/Whitehouse)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 7 April 2025 memutuskan untuk melakukan intervensi di pasar off-shore (Non Deliverable Forward / NDF) guna stabilisasi nilai tukar Rupiah dari tingginya tekanan global.

Apalagi, nilai tukar rupiah kembali melemah dan mendekati level psikologis Rp 17.000 per dolar AS pada Senin (7/4).

Melansir Bloomberg rupiah di pasar spot berada di level 16.894 per dolar AS. Menanggapi ini, Direktur Komunikasi Bank Indonesia (BI) Ramdan Denny mengatakan, kebijakan tarif resiprokal yang diumumkan pemerintah AS tanggal 2 April 2025 dan respons kebijakan retaliasi tarif oleh pemerintah Tiongkok tanggal 4 April 2025 telah menimbulkan gejolak pasar keuangan global.

Termasuk arus modal keluar dan tingginya tekanan pelemahan nilai tukar di banyak negara khususnya negara emerging market.

"Tekanan terhadap nilai tukar Rupiah telah terjadi di pasar off-shore (Non Deliverable Forward / NDF) di tengah libur panjang pasar domestik dalam rangka Idulfitri 1446H," kata Ramdan Denny dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin (7/4/2025).

Intervensi di pasar off-shore (Non Deliverable Forward / NDF) dilakukan Bank Indonesia secara berkesinambungan di pasar Asia, Eropa, dan New York.

Bank Indonesia juga akan melakukan intervensi secara agresif di pasar domestik sejak awal pembukaan tanggal 8 April 2025 dengan intervensi di pasar valas (Spot dan DNDF) serta pembelian SBN di pasar sekunder.

Selain itu, Bank Indonesia juga akan melakukan optimalisasi instrumen likuiditas Rupiah untuk memastikan kecukupan likuiditas di pasar uang dan perbankan domestik.

Serangkaian langkah-langkah Bank Indonesia ini ditujukan untuk menstabilkan nilai tukar Rupiah serta menjaga kepercayaan pelaku pasar dan investor terhadap Indonesia.

Baca Juga: Kuatkan Mental! Rupiah Babak Belur Karena Tarif Trump

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) mengungkapkan perkembangan mengenai pengumuman kebijakan Tarif Trump.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI