Suara.com - Dalam dunia branding, warna adalah elemen krusial yang dapat menentukan bagaimana sebuah brand dilihat dan diingat oleh pelanggan.
Warna yang tajam dan menarik tidak hanya sekadar mempercantik desain, tetapi juga membangun persepsi dan emosi yang tepat.
Sebuah studi menunjukkan bahwa 85% konsumen memutuskan membeli produk berdasarkan warna kemasannya.
Artinya, pemilihan warna yang tepat bisa menjadi strategi branding yang efektif untuk menarik perhatian dan meningkatkan daya saing bisnis.
Tidak sedikit brand yang akhirnya kalah dalam persaingan karena warna mereka kurang mencolok di rak atau display.
Ini sering terjadi pada industri retail, kecantikan, dan makanan, di mana visual memegang peranan besar dalam menarik minat konsumen.
Sebuah kemasan dengan warna yang hidup dapat menciptakan kesan premium, playful, atau eksklusif, tergantung pada identitas brand yang ingin ditampilkan.
Oleh karena itu, kualitas cetak yang mampu menghasilkan warna lebih tajam dan akurat menjadi faktor penting dalam strategi pemasaran.
Salah satu tantangan terbesar dalam mencetak warna untuk keperluan branding adalah inkonsistensi warna yang bisa terjadi akibat keterbatasan teknologi cetak standar. Warna yang terlihat menarik di layar desain bisa tampak kusam atau kurang hidup saat dicetak.
Baca Juga: Tarif Impor Naik, Komisi VI Desak Pemerintah Tempuh Jalur WTO
Hal ini sering menjadi kendala bagi bisnis yang ingin memastikan brand mereka tampil optimal di berbagai media, baik kemasan produk, brosur, banner, hingga signage toko.