Suara.com - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), sebagai salah satu pemain kunci dalam industri bahan bangunan nasional, menunjukkan komitmen ganda dalam momentum Bulan Suci Ramadan tahun ini.
Selain mempererat tali silaturahmi dan memperkuat kolaborasi dengan masyarakat serta para pemangku kepentingan, serangkaian kegiatan sosial yang digulirkan oleh SIG Group juga memiliki implikasi ekonomi yang signifikan bagi komunitas di sekitar wilayah operasional perusahaan.
Melalui program rutin yang sejalan dengan tiga pilar keberlanjutan (prosperity, people, dan planet) serta prinsip Asta Cita ke-8 Presiden terpilih Prabowo Subianto terkait harmonisasi sosial dan peningkatan toleransi, SIG Group menggelar Safari Ramadan yang berlangsung dari 4 hingga 21 Maret 2025. Dalam rentang waktu tersebut, SIG dan anak-anak usahanya secara aktif menyalurkan bantuan kepada masyarakat di berbagai provinsi, mulai dari Aceh hingga Jawa Timur.
Total bantuan yang disalurkan mencakup 17.256 paket sembako, santunan bagi 1.705 anak yatim dan duafa, bingkisan Idulfitri untuk 1.090 tokoh agama dan masyarakat, serta dukungan operasional dan kegiatan Ramadan bagi 113 masjid dan musala. Skala bantuan ini tidak hanya mencerminkan kepedulian sosial perusahaan, tetapi juga mengindikasikan adanya injeksi ekonomi yang cukup besar ke tingkat akar rumput.
Direktur Utama SIG, Donny Arsal mengatakan, Bulan Suci Ramadan merupakan momen istimewa untuk berbagi melalui aksi sosial sebagai bentuk kepedulian, sekaligus ungkapan terima kasih kepada masyarakat yang telah memberikan kepercayaan dan dukungan terhadap keberlangsungan bisnis Perusahaan.
“Sebagai perusahaan BUMN, SIG ingin selalu hadir di tengah-tengah masyarakat untuk memberikan kontribusi terbaik. Semoga kegiatan Safari Ramadan ini semakin memperkuat kolaborasi antara Perusahaan dengan masyarakat dan para pemangku kepentingan, sehingga dapat memberikan banyak manfaat bagi kita semua,” kata Donny Arsal dikutip Senin (7/4/2025).
Dari perspektif ekonomi mikro, penyaluran 17.256 paket sembako memiliki dampak langsung dalam menstabilkan dan bahkan meningkatkan daya beli masyarakat penerima. Di tengah fluktuasi harga pangan, bantuan berupa kebutuhan pokok seperti beras, minyak, gula, dan lain-lain, secara signifikan mengurangi beban pengeluaran harian keluarga. Dana yang seharusnya dialokasikan untuk membeli sembako dapat dialihkan untuk memenuhi kebutuhan lain seperti pendidikan, kesehatan, atau bahkan modal usaha kecil.
Santunan bagi 1.705 anak yatim dan duafa juga memberikan kontribusi ekonomi yang krusial. Bantuan tunai atau dalam bentuk perlengkapan sekolah tidak hanya meringankan beban finansial keluarga atau pengasuh, tetapi juga membuka peluang bagi anak-anak tersebut untuk mendapatkan akses pendidikan yang lebih baik, yang merupakan investasi jangka panjang bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Bingkisan Idulfitri bagi tokoh agama dan masyarakat, meskipun bersifat simbolis, juga memiliki nilai ekonomi dalam mempererat hubungan sosial dan menciptakan suasana yang kondusif bagi kegiatan ekonomi di tingkat lokal. Apresiasi terhadap tokoh masyarakat dapat memperkuat kepercayaan dan kolaborasi antara perusahaan dan komunitas.
Baca Juga: Harga BBM Terbaru Pertamina, Shell, BP dan Vivo Usai Libur Panjang Lebaran
Bantuan operasional dan pelaksanaan kegiatan Ramadan bagi 113 masjid dan musala memiliki dampak ekonomi yang lebih luas. Masjid dan musala bukan hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga seringkali menjadi pusat kegiatan sosial dan ekonomi di masyarakat.