Hampir Tembus Rp17.000, Daftar Harga Jual Dolar AS di BCA, BNI, Hingga BRI

Achmad Fauzi Suara.Com
Senin, 07 April 2025 | 11:46 WIB
Hampir Tembus Rp17.000, Daftar Harga Jual Dolar AS di BCA, BNI, Hingga BRI
Petugas menghitung uang pecahan 100 dolar di Ayumas Money Changer, Jakarta Pusat, Kamis (19/3). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pergerakan nilai tukar rupiah atau kurs rupiah terhadap dolar AS terus mengalami pelemahan. Bahkan, kekinian level rupiah hampir menembus Rp17.000 per USD.

Kondisi itu merupakan yang paling terparah sepanjang masa setelah pada krisis moneter (krismon) rupiah berada di level Rp16.800 per USD.

Beberapa bank juga telah menetapkan harga jual USD telah di level Rp16.900 per USD. Misalnya, BCA, BNI, BRI, kompak yang menetapkan harga jual USD sebesar Rp16.900/USD.

Seperti dilansir dari situs resminya, Bank Central Asia (BCA) menetapkan harga jual USD sebesar Rp16.995 per USD, sedangkan harga beli berada di level Rp16.600 per USD

Kemudian, Bank Negara Indonesia (BNI) juga menetapkan kurs jual USD sebesar Rp16.995 per USD, sedangkan harga beli sebesar Rp16.355 per USD.

Selanjutnya, Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang mematok harga jual USD di level Rp16.944 per USD, sedangkan harga beli USD sebesar Rp16.678 per USD.

Lalu, Permata Bank yang menetapkan harga jual USD sebesar Rp16.725 per USD, sedangkan harga beli USD sebesar Rp16.375 per USD.

Nilai tukar rupiah terus menunjukkan tren pelemahan yang mengkhawatirkan, bahkan hampir menyentuh level psikologis Rp17.000 per dolar AS.

Pada pembukaan perdagangan hari ini pasca libur Lebaran, Senin (7/4/2025), rupiah tercatat melemah signifikan sebesar 251 poin (1,51%) menjadi Rp16.904 per dolar AS, dari posisi sebelumnya Rp16.653 per dolar AS. Pengamat pasar uang sekaligus Presiden Direktur PT Doo Financial Futures, Ariston Tjendra, menyatakan bahwa pelemahan ini dipicu oleh respons negatif pasar terhadap kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) yang diumumkan oleh Presiden Donald Trump.

Baca Juga: Kurs Rupiah Selangkah Lagi Rp17.000 per Dolar AS, Donald Trump Biang Keroknya

"Sentimen negatif muncul setelah pengumuman kebijakan tarif Trump, yang kemudian direspons dengan penolakan oleh negara-negara yang terkena dampak kenaikan tarif. Ini menjadi pemicu utama pelemahan rupiah," jelas Ariston dikutip dari ANTARA di Jakarta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI