Sejak beberapa tahun terakhir, AS terus mempererat hubungan dengan Vietnam, bahkan menjadikan negara tersebut sebagai benteng utama untuk membendung pengaruh China di kawasan Asia-Pasifik. Namun, tarif mendadak dari Trump kini menimbulkan pertanyaan tentang konsistensi dan keandalan Washington di mata Hanoi. "Trump tidak melihat nilai strategis atau aliansi. Ia hanya melihat angka dan tarif," kata Huong Le Thu dari International Crisis Group.
Sementara itu, To Lam tengah berpacu dengan waktu untuk menjaga pertumbuhan ekonomi menjelang kongres Partai Komunis Vietnam tahun depan, momen penting yang akan menentukan kepemimpinan negara itu.
Dalam langkah-langkah pendekatan ke AS, Vietnam telah menyepakati impor gas alam cair dari AS, menurunkan beberapa tarif, dan bahkan membuka pintu bagi perusahaan Elon Musk, SpaceX, untuk menyediakan layanan internet satelit Starlink. Menariknya, Organisasi Trump juga sedang mengembangkan proyek lapangan golf dan hotel senilai USD1,5 miliar di provinsi asal To Lam.
Sebelumnya, Presiden Donald Trump menerapkan 'tarif timbal balik' AS yang akan dihadapi lebih dari 180 negara dan wilayah. Termasuk anggota Uni Eropa, hingga Indonesia berdasarkan kebijakan perdagangan barunya yang menyeluruh. Trump dan Gedung Putih membagikan serangkaian bagan di media sosial yang merinci tarif yang menurut mereka dikenakan negara lain terhadap AS.
Tarif yang dimaksud termasuk 'Manipulasi Mata Uang dan Hambatan Perdagangan' negara-negara tersebut. Kolom yang berdekatan menunjukkan tarif baru AS terhadap setiap negara, serta Uni Eropa. Tarif tersebut, dalam banyak kasus, kira-kira setengah dari tarif yang diklaim oleh pemerintahan Trump telah 'dibebankan' kepada AS oleh setiap negara.
Tarif timbal balik tidak serta merta menjadi satu-satunya tarif AS yang akan dihadapi negara-negara ini. Gedung Putih mengatakan kepada Eamon Javers dari CNBC pada hari Rabu bahwa tarif timbal balik baru terhadap Tiongkok akan ditambahkan ke tarif yang ada dengan total 20 persen, yang berarti tarif sebenarnya terhadap Beijing berdasarkan ketentuan Trump ini adalah 54 persen.
Trump mengatakan rencananya akan menetapkan tarif dasar 10 persen secara menyeluruh ke beberapa negara. Namun, seperti yang dijelaskan dalam diagramnya, banyak negara akan menghadapi tarif yang jauh lebih tinggi.
"Kami akan mengenakan tarif kepada mereka sekitar setengah dari tarif yang mereka tetapkan dan telah mereka tetapkan kepada kami," kata Trump dalam sebuah pengumuman di Rose Garden di Gedung Putih, seperti dikutip Kamis (3/4/2025).
"Jadi, tarif tersebut tidak akan bersifat timbal balik penuh," katanya.
Baca Juga: Pengusaha Makanan dan Minuman RI Was-was Tarif Impor Trump