Pengusaha Makanan dan Minuman RI Was-was Tarif Impor Trump

Minggu, 06 April 2025 | 16:22 WIB
Pengusaha Makanan dan Minuman RI Was-was Tarif Impor Trump
Presiden AS Donald Trump (Instagram/Whitehouse)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gabungan Produsen Makanan Minuman Indonesia (GAPMMI) menyampaikan keprihatinan mendalam atas langkah pemerintah Amerika dalam menerapkan tarif impor resiprokal sebesar 32% untuk komoditas asal Indonesia. 

Ketua Umum GAPMMI, Adhi Lukman, menyatakan Indonesia dan Amerika telah menjalin kerjasama perdagangan yang saling menguntungkan dan melengkapi kedua belah pihak. 

"Amerika merupakan pasar ekspor prioritas untuk beberapa produk unggulan makanan dan minuman dari Indonesia seperti produk kopi, kelapa, kakao, minyak sawit, lemak nabati, produk perikanan dan turunannya," kata Adhi dalam keterangannya dikutip Minggu (6/4/2025).

Di sisi lain, menurut dia industri makanan dan minuman Indonesia mengimpor berbagai bahan baku industri dari Amerika, beberapa diantaranya gandum, kedelai dan susu.

Adhi menambahkan hubungan perdagangan ini mendukung pertumbuhan ekonomi kedua negara. Oleh karena itu, menjaga stabilitas dan kelancaran hubungan perdagangan antara Indonesia dan Amerika adalah hal yang sangat penting bagi kedua negara. 

GAPMMI pun mengidentifikasi beberapa dampak utama dari tarif ini, termasuk: 

• Kenaikan Biaya Produksi: Tarif impor akan meningkatkan biaya produksi industri nasional yang menggunakan bahan baku dari Amerika dan mengurangi daya saing produk Indonesia di pasar internasional, serta meningkatkan harga jual produk di Indonesia.

• Penurunan Ekspor: Tarif yang tinggi dapat menyebabkan penurunan volume ekspor produk makanan dan minuman Indonesia ke Amerika serta negara tujuan ekspor lainnya, yang berdampak negatif pada kinerja dan pertumbuhan industri nasional.

• Dampak pada Pekerja: Penurunan ekspor dapat mengancam lapangan kerja di sektor makanan dan minuman di Indonesia, di saat situasi ekonomi yang sedang lesu.

Baca Juga: Harga iPhone Terancam Makin Mahal karena Trump, Bisa Tembus Rp 57 Juta!

GAPMMI mendesak pemerintah Indonesia untuk mengambil langkah stretegis seperti:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI