Suara.com - Citigroup salah transfer ke nasabahnya. Hal tersebut terjadi pada April tahun lalu ketika bank secara keliru mentransfer dana sebesar 81 triliun dollar AS atau sekitar Rp 1.352 kuadriliun ke rekening nasabah.
Padahal, jumlah yang seharusnya di transfer oleh Bank ke rekening nasabah tersebut adalah sebesar 280 triliun dollar AS. Tentunya butuh waktu berjam-jam untuk membalikkan transaksi, sebuah "hampir celaka" yang menunjukkan masalah operasional bank yang ingin diperbaiki.
Financial Times pertama kali melaporkan pada hari Jumat. Kesalahan, yang terjadi April lalu, luput dari perhatian seorang karyawan pembayaran dan pejabat kedua yang ditugaskan untuk memeriksa transaksi sebelum diizinkan untuk diproses keesokan harinya.
"Karyawan ketiga menemukan kesalahan satu setengah jam setelah pembayaran diproses dan transaksi akhirnya dibatalkan beberapa jam kemudian," sebut laporan FT dikutip Sabtu (5/4/2025).
Tidak ada dana yang keluar dari Citi, yang mengungkapkan nyaris celaka ketika bank memproses jumlah yang salah tetapi dapat memulihkan dana ke Federal Reserve dan Office of the Comptroller of the Currency (OCC), kata laporan itu.
Citi mengatakan bahwa kontrol detektif segera mengidentifikasi kesalahan input antara dua akun buku besar dan bahwa mereka membalikkan entri tersebut, menambahkan bahwa insiden tersebut tidak berdampak pada bank atau klien.
Ada 10 kasus nyaris meleset senilai 1 miliar dollar AS atau lebih di Citi tahun lalu, turun dari 13 tahun sebelumnya. Menuruy laporan internal yang dilihat oleh FT. Citi menolak berkomentar kepada FT tentang laporan ini.
Bulan lalu, CFO Citi Mark Mason mengatakan bank tersebut berinvestasi lebih banyak untuk mengatasi masalah kepatuhannya, merujuk pada sanksi peraturan untuk manajemen risiko dan tata kelola data.
" Kami melihat perlunya berinvestasi lebih banyak dalam transformasi data, teknologi, untuk meningkatkan kualitas informasi yang keluar dari pelaporan peraturan kami," kata Mason.
Baca Juga: BI Pasang "Kuda-kuda" Usai Trump Ajak Perang Dagang dengan Indonesia
Juli lalu, Citi didenda 136 juta dollar AS karena kemajuan yang tidak memadai dalam mengatasi masalah tersebut dan pada tahun 2020, didenda $400 juta karena beberapa risiko dan kegagalan data.