Cara Pantau Macet via Google Maps, Tips Mendapatkan Rute Perjalanan Terbaik

M Nurhadi Suara.Com
Minggu, 30 Maret 2025 | 09:14 WIB
Cara Pantau Macet via Google Maps, Tips Mendapatkan Rute Perjalanan Terbaik
Sejumlah mobil melewati Tol Cipali yang sedang memberlakukan sistem satu arah atau one way. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Memantau arus lalu lintas di kala mudik Lebaran menjadi hal yang wajib. Salah satunya untuk mengetahui titik – titik jalan yang macet. Dengan demikian, keputusan memutar atau mencari jalan alternatif bisa dengan lebih gampang diambil. Cara pantau kemacetan pun kini bisa mudah dilakukan via Google Maps.

Informasi tentang kemacetan membantu kamu memperkirakan waktu tempuh secara lebih akurat. Kamu bisa menghindari terjebak dalam lalu lintas yang padat dan memilih waktu yang lebih baik untuk berangkat. Mengetahui kondisi lalu lintas juga berkontribusi pada keselamatan.

Kamu dapat menghindari daerah yang rawan kecelakaan atau memilih rute yang lebih aman. Google Maps juga memberikan informasi tentang insiden seperti kecelakaan, konstruksi, atau penutupan jalan. Dengan mengetahui ini, kamu dapat mengambil tindakan yang sesuai.

Berikut cara mengetahui jalan macet via Google Maps yang tim Suara.com rangkum untuk kamu.

Cara Mengetahui Jalan Macet via Google Maps

Untuk mengetahui kondisi lalu lintas di Google Maps, kamu dapat mengikuti langkah-langkah berikut:

1. Buka aplikasi Google Maps di HP kamu.

2. Ketuk ikon yang berbentuk seperti lapisan kotak bertumpuk di sisi kanan peta.

3. Pilih “lalu lintas” untuk melihat kondisi jalan macet.

Baca Juga: Wali Kota Depok Izinkan ASN Mudik Pakai Mobil Dinas, KPK: Mestinya Cegah Penyalahgunaan Fasilitas

Tampilan kondisi lalu lintas akan ditunjukkan melalui kode warna:

- Hijau: Tak ada penundaan lalu lintas, artinya lalu lintas lancar.

- Oranye: Jumlah arus lalu lintas sedang.

- Merah: Ada penundaan lalu lintas atau macet. Semakin gelap warna merah, semakin lambat kecepatan lalu lintas.

- Garis abu-abu atau biru yang muncul di peta menunjukkan rute perjalanan.

Selain kondisi macet, menu tersebut juga dapat menunjukkan insiden penyebab macetnya lalu lintas, seperti kerusakan, konstruksi, atau penutupan jalan. Untuk mengetahui detail lebih lanjut, kamu dapat mengetuk pada tanda ikon yang muncul.

ika ingin melihat kondisi lalu lintas melalui browser, kamu juga dapat membuka Google Maps lewat browser dan mengikuti langkah-langkah yang sama. Ingat, untuk melihat jalan macet, kamu tidak dapat menggunakan peta offline.

Kalau masih khawatir terkena macet, lima tips mudik antimacet ini bisa dicoba.

1. Hindari Hari-Hari Padat 

Tips pertama tentu saja hindari hari-hari padat saat mudik. Tips ini sangat bisa diterapkan bagi pemudik yang tidak bekerja di sektor formal dan terikat dengan perusahaan, antara lain bagi pekerja lepas dan pedagang.

Sebelumnya calon pemudik bisa memantau arus lalu-lintas melalui liputan di televisi atau sosial media, baik yang diunggah media resmi atau pantauan terkini dari netizen. Hari-hari padat juga bisa diperkirakan dari waktu cuti bersama para karyawan. Di waktu tersebut, sudah bisa dipastikan volume pemudik dari golongan karyawan akan meningkat. Namun, tips ini akan sulit dilakukan oleh pekerja kantoran atau PNS yang memiliki waktu libur terikat. 

2. Gunakan Pesawat atau Kereta Api 

Pesawat dan kereta api menjadi dua moda transportasi yang terkenal anti-kemacetan. Dua moda ini sekaligus menjadi favorit para pemudik untuk menuju kampung halaman. Namun, bersiap-siaplah untuk war tiket di tanggal-tanggal padat, utamanya buat pemudik yang terikat hari libur dengan instansi tempatnya bekerja. PT KAI juga biasanya merilis penjualan tiket mudik sekaligus balik lebaran di H-45 tidak seperti hari-hari biasa di mana tiket baru bisa dibeli di H-30. 

3. Gunakan Jalur Alternatif 

Tips lain agar terhindar dari macet yakni menggunakan jalur-jalur alternatif di luar tol atau jalur arteri. Pantauan-pantauan arus mudik biasanya juga memberikan informasi seputar jalur alternatif ini. Untuk bisa menemukan rute alternatif, pemudik juga dituntut untuk memiliki kemampuan menyetir yang memadai serta membaca GPS. Pasalnya, tidak jarang beberapa jalur alternatif memiliki kontur lebih ekstrem dibandingkan dengan jalan-jalan utama. 

4. Berangkat di Malam Hari 

Perjalanan malam cenderung lebih landai jika dibandingkan siang. Untuk pemudik yang ingin menghindari macet, disarankan agar melakukan perjalanan di malam hari. Namun, risiko kecelakaan yang lebih besar memberi wanti-wanti kepada pemudik agar tak memaksakan diri. Jika mengantuk atau kelelahan lebih baik beristirahan di rest area yang telah disediakan. 

Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI