Perlu dicatat, CBDK baru saja melaksanakan initial public offering (IPO) pada awal tahun ini. Kala itu Penawaran Umum Perdana Saham CBDK mencapai harga Auto Reject Atas (ARA).
Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO) dengan melepas 566.894.500 lembar saham biasa atas nama atau sebesar 10% dari modal ditempatkan. CBDK menetapkan harga perdana sebesar Rp 4.060 per saham. Dengan begitu, perusahaan ini berhasil meraup dana IPO sebesar Rp 2,3 triliun.
CBDK adalah perusahaan yang bergerak di bidang real estate khususnya di kawasan strategis Pantai Indah Kapuk 2 (PIK2). Saat ini, perseroan memiliki area CBD, perkantoran, residensial, produk komersial, kavling komersial, serta proyek pembangunan NICE, yaitu Nusantara International Convention and Exhibition.
Perseroan sendiri berharap NICE dapat menjadi ikon baru di kawasan CBD PIK2. Dan berharap kehadiran NICE dapat mendukung pertumbuhan ekonomi, menjadi penggerak di sektor MICE, dengan dukungan dari dua grup besar di Indonesia, yaitu Agung Sedayu Group dan Salim Group, serta land bank yang luas dan strategis.
Sebelum melantai di bursa, CBDK mencatatkan total aset sebesar Rp18,5 triliun per 30 September 2024. Sementara itu total liabilitas CBDK sebesar Rp10,4 triliun yang meliputi Rp9,6 triliun merupakan akun escrow untuk membukukan cicilan atau pembayaran dari pelanggan. Sementara itu, total ekuitas tercatat sebesar Rp8,1 trilliun sebelum dana IPO diterima. Dari sisi pendapatan, CBDK meraih Rp1,6 triliun per 30 September 2024.