Strategi Perseroan meliputi:
Peningkatan Efisiensi Operasional: IMPC terus berupaya untuk meningkatkan efisiensi dalam seluruh aspek operasional guna mengurangi biaya dan meningkatkan profitabilitas.
Penguatan Daya Saing: Perseroan fokus pada inovasi produk dan layanan untuk memperkuat posisinya di pasar.
Ekspansi Pasar: IMPC berencana untuk memperluas jangkauan pasar, baik di dalam negeri maupun luar negeri, untuk meningkatkan volume penjualan.
Manajemen Risiko yang Hati-hati: Mengingat ketidakpastian ekonomi global, Perseroan menerapkan manajemen risiko yang ketat untuk melindungi diri dari potensi dampak negatif.
"Dengan strategi yang jelas dan fokus pada efisiensi serta inovasi, IMPC optimis dapat mencapai target yang telah ditetapkan dan terus tumbuh secara berkelanjutan di tengah tantangan ekonomi global," pungkas Haryanto.
PT Impack Pratama Industri Tbk sendiri adalah perusahaan yang bergerak dalam industri bahan bangunan berbahan plastik di Indonesia. Mengutip laman perseroan, sejak berdirinya perusahaan pada tahun 1981, manajemen telah berkomitmen untuk selalu memberikan pelayanan yang terbaik dan menghasilkan produk-produk yang berkualitas.
Faktor-faktor ini menjadi prinsip dasar dalam pembentukan budaya korporasi Impack dan telah membuahkan pencapaian-pencapaian yang membanggakan. Untuk meraih posisi sebagai perusahaan bahan bangunan berbahan plastik terdepan di Asia Pasifik, managemen dan staf perusahaan dibekali dengan keahlian-keahlian yg diperlukan, jiwa wirausaha, dan komitmen penuh untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Setiap anak perusahaan dan bisnis unit bertanggung jawab terhadap operasional dan perkembangan bisnis masing-masing, bekerja dan bersinergi untuk mencapai satu tujuan. Dengan strategi marketing yang agresif, dan didukung oleh tim manajemen yang handal, Impack siap untuk melebarkan sayap bisnisnya. Dengan komitmen dan usaha untuk selalu maju dan berkembang, Impack bertekad untuk menjadi pemimpin terbesar di pangsa pasarnya di Asia Pasifik.
Baca Juga: Emiten MPMX Raih Laba Bersih Rp582,5 miliar Sepanjang 2024