Selain itu, destinasi wisata seperti Candi Prambanan, Candi Borobudur, Nusa Dua, hingga Mandalika, juga memberikan acara yang menarik bagi pengunjung selama libur lebaran.
"Transportasi udara kita jagain banget agar orang bisa aman, nyaman, dan selamat. Intinya, kita kawal supaya Lebaran ini menjadi Lebaran yang nyaman untuk semua," beber dia.
Hotel Mulai Penuh
PT Hotel Indonesia Natour atau InJourney Hospitality mengungkapkan keterisian atau okupansi hotel pada momen libur lebaran tetap akan penuh meski adanya efisiensi anggaran. Sebab, tingkat keterisian hotel bisa mencapai 79 persen.
Direktur Utama InJourney Hospitality Christine Hutabarat mengatakan, memang ada pengaruh dari efisiensi, tapi okupansi itu meningkat 1 persen dibandingkan momen libur lebaran tahun lalu.
"Jadi kalau lihat tren okupansinya nggak signifikan meningkat, tapi kalau kita lihat pergerakannya dari H-4 ke H+4 itu memang peak occupancy itu akan didapatkan pada saat H1 dan H2. Jadi untuk rata-rata occupancy-nya itu kita di sekitar 79 persen," ujar Christine dalam konferensi pers di Jakarta yang dikutip, Kamis (27/3/2025).
Christine memaparkan, wilayah Bali masih yang favorit masyarakat untuk berlibur saat lebaran, di mana okupansinya mencapai 76,1 persen. Salah satu hotel yang okupansinya tinggi yaitu, The Meru Sanur mencapai 98 persen.
"Tapi memang untuk okupansi kita yang paling tinggi untuk lebaran kali ini The Meru Sanur, itu kita di atas 98 persen on the booknya," beber dia.
Selanjutnya, tutur Christine, disusul oleh Hotel wilayah Sumatera yang okupansi mencapai 71-73 persen. Setelah itu, hotel di wilayah Kalimantan dan Sulawesi juga menunjukkan tingkat okupansi yang tinggi.
Baca Juga: Tanggal Berapa Bank Buka Setelah Lebaran 2025? Ini Jadwal Operasionalnya