Donald Trump Ancam Kenaikan Tarif Uni Eropa & Kanada Jika Ogah "Memanjakan" AS

M Nurhadi Suara.Com
Kamis, 27 Maret 2025 | 17:32 WIB
Donald Trump Ancam Kenaikan Tarif Uni Eropa & Kanada Jika Ogah "Memanjakan" AS
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump (Instagram@realdonaldtrump)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengeluarkan ancaman keras terhadap Uni Eropa (EU) dan Kanada, dengan menyatakan akan memberlakukan tarif impor "skala besar" jika kedua pihak dinilai merugikan kepentingan ekonomi AS.

Pernyataan ini semakin memperuncing ketegangan perdagangan global yang telah memanas sejak AS memberlakukan tarif 25% pada impor mobil dan truk ringan buatan luar negeri sehari sebelumnya.

Dalam unggahan di platform Truth Social, Trump menegaskan: "Jika Uni Eropa bekerja sama dengan Kanada untuk merugikan AS secara ekonomi, tarif skala besar—jauh lebih besar dari yang direncanakan saat ini—akan dikenakan pada keduanya untuk melindungi sahabat terbaik yang pernah dimiliki kedua negara itu!" Ancaman ini muncul setelah Trump menandatangani perintah eksekutif yang memberlakukan tarif tinggi pada kendaraan impor, sebuah langkah yang ia klaim bertujuan melindungi industri otomotif domestik AS.

Kebijakan Trump ini langsung memicu kecaman dari para pemimpin dunia. Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyatakan kekecewaannya melalui platform X (sebelumnya Twitter): "Saya sangat menyesalkan keputusan AS mengenakan tarif pada ekspor otomotif EU. Tarif adalah pajak, buruk bagi bisnis, lebih buruk bagi konsumen, di AS dan EU." Von der Leyen menegaskan bahwa Uni Eropa akan mempertimbangkan tindakan balasan jika diperlukan.

Di sisi lain, Perdana Menteri Kanada Mark Carney menyebut kebijakan Trump sebagai "serangan langsung terhadap pekerja Kanada." Dalam konferensi pers darurat yang dikutip dari Anadolu, Carney menegaskan: "Kami akan membela pekerja kami, perusahaan kami, dan negara kami—dan kami akan melakukannya bersama-sama." Kanada, yang merupakan mitra dagang terbesar ketiga AS, sebelumnya telah terlibat dalam sengketa tarif dengan pemerintahan Trump pada 2018-2019 terkait baja dan aluminium.

Kebijakan proteksionisme Trump ini berpotensi memicu perang dagang baru, mengingat Uni Eropa dan Kanada adalah dua mitra ekonomi terpenting AS.

Menurut analisis Bloomberg, tarif 25% pada mobil impor dapat meningkatkan harga kendaraan di AS hingga 5-10%, yang pada akhirnya akan membebani konsumen. Sektor manufaktur Jerman, yang sangat bergantung pada ekspor mobil ke AS, diperkirakan akan terkena dampak signifikan.

Ekonom senior dari Peterson Institute for International Economics, Chad Bown, memperingatkan bahwa langkah Trump bisa memicu retaliasi dari negara lain. 

"Jika EU dan Kanada membalas dengan tarif mereka sendiri, kita bisa melihat spiral eskalasi yang merugikan pertumbuhan global," ujarnya.

Baca Juga: Gedung Putih Klaim Kesepakatan dengan Rusia dan Ukraina, Zelensky: Moskow Berbohong!

Kebijakan Trump ini juga menuai kritik dari dalam negeri. Senator Demokrat Elizabeth Warren menyebutnya sebagai "kebijakan yang ceroboh dan akan merugikan pekerja AS dalam jangka panjang." Sementara itu, beberapa Republikan yang mendukung Trump berargumen bahwa tarif diperlukan untuk melindungi industri domestik dari persaingan tidak adil.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI