Dividen BMRI vs BBNI, Cek Perbandingan Porsi Jatah untuk Pemegang Saham

M Nurhadi Suara.Com
Kamis, 27 Maret 2025 | 16:26 WIB
Dividen BMRI vs BBNI, Cek Perbandingan Porsi Jatah untuk Pemegang Saham
Ilustrasi dividen BMRI vs BBNI [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pembagian dividen atau sebagian laba bersih sejumlah bank pelat merah dilakukan Maret 2025 bulan ini. Perbandingan pembagian dividen dua bank pelat merah yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) menarik untuk disimak.

Dividen BMRI

Melansir sejumlah sumber, tahun ini BMRI membagian dividen senilai Rp43,5 triliun dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan pada Selasa (25/3/2025). Nilai dividen ini setara dengan 78 persen laba perseroan. Sementara itu, nilai dividen tahun buku 2024 setara dengan Rp466,18 per saham.

Melansir Antara, RUPST juga menyetujui perubahan susunan pengurus perseroan, di mana Darmawan Junaidi tetap menjadi Direktur Utama sedangkan Wakil Direktur Utama diganti dari Alexandra Askandar menjadi Riduan.

Hal itu sebagaimana diumumkan dalam RUPST yang berlangsung di Plaza Mandiri, Jakarta, Selasa. Suara terbanyak atau mayoritas peserta rapat menyetujui usulan perubahan susunan pengurus tersebut.

Baik Darmawan maupun Alexandra sebelumnya masing-masing telah menjabat sebagai direktur utama dan wakil direktur utama sejak Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 2020. Sementara Riduan sebelumnya menjabat Direktur Corporate Banking.

RUPST Bank Mandiri telah berlangsung sejak pukul 14.00 WIB. Selain perubahan susunan pengurus perseroan, agenda utama RUPST meliputi persetujuan laporan tahunan, penetapan gaji dan tunjangan, penunjukan akuntan publik, pembaruan rencana aksi, serta perubahan anggaran dasar.

RUPST Bank Mandiri semula dijadwalkan pada 12 Maret 2025. Namun diundur menjadi 25 Maret 2025 untuk menyesuaikan dengan pengesahan Undang-Undang BUMN yang baru, yang memerlukan perubahan pada anggaran dasar perseroan.

Bank Mandiri mencatatkan kinerja positif dengan membukukan laba bersih konsolidasi sebesar Rp55,8 triliun pada akhir 2024 atau naik 1,31 persen secara year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Baca Juga: Wajah Lama Pimpin BNI, Tapi Kawakan!

Kinerja positif tersebut didukung realisasi kredit secara konsolidasi mencapai Rp1.670,55 triliun hingga akhir tahun 2024 atau naik 19,5 persen yoy. Sedangkan dana pihak ketiga (DPK) tercatat mencapai Rp1.699 triliun hingga akhir 2024 atau tumbuh sebesar 7,73 persen yoy.

Dividen BBNI

Jauh dibanding BMRI, BBNI membagikan Rp13,95 triliun dividen dalam RUPST Rabu (26/3/2025) hari ini. Nilai dividen sama dengan 65 persen dari laba perseroan. Sementara nilai dividen tahun buku 2024 adalah Rp374,05 per saham. Pemegang saham BBNI juga menetapkan 35% dari laba tahun buku 2024 atauRp7,51 triliun digunakan sebagai saldo laba ditahan perseroan.

Di samping pembagian dividen, BBNI menyepakati perubahan direksi dalam RUPST hari ini. Melansir Antara, Direktur Utama BNI kini dijabat Putrama Wahju Setyawan. Direktur Utama sebelumnya yakni Royke Tumilaar diganti karena masa jabatan yang telah berakhir. Kemudian Wakil Direktur Utama kini dijabat Alexandra Askandar.

Novita Widya Anggraini yang sebelumnya menjabat sebagai direktur keuangan meninggalkan BNI karena mendapat amanah baru sebagai Direktur Keuangan di Bank Mandiri.

Sepanjang tahun 2024, BNI mencatatkan kinerja keuangan yang solid. Laba bersih perusahaan mencapai Rp21,5 triliun, meningkat 2,87 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp20,9 triliun.

Pertumbuhan ini didorong oleh transformasi digital yang berhasil meningkatkan tabungan sebesar 11 persen secara tahunan, dari Rp232 triliun pada tahun 2023 menjadi Rp258 triliun pada tahun 2024.

BNI berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan memanfaatkan peluang ekspansi yang ada, sejalan dengan program pemerintah seperti pengembangan infrastruktur, ketahanan energi dan pangan, pemberdayaan UMKM, hilirisasi industri, serta program perumahan nasional.

Salah satu pendorong utama pertumbuhan BNI adalah transformasi digital yang diimplementasikan melalui peluncuran aplikasi mobile banking terbaru, wondr by BNI, untuk segmen ritel, dan BNIdirect untuk segmen bisnis dan korporasi.

Kedua inovasi digital ini menjadi bagian dari inisiatif strategis perusahaan dalam mendorong peningkatan dana murah (CASA) transaksional terhadap total Dana Pihak Ketiga (DPK).

Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI