LPDB Nilai Koperasi Merah Putih Jadi Angin Segar Pengembangan Ekonomi Desa

Achmad Fauzi Suara.Com
Kamis, 27 Maret 2025 | 11:24 WIB
LPDB Nilai Koperasi Merah Putih Jadi Angin Segar Pengembangan Ekonomi Desa
Gedung LPDB-KUMKM. (Dok: LPDB-KUMKM)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) siap bekerja sama dengan Koperasi Desa Merah Putih. Inisiatif ini dipandang sebagai langkah strategis untuk memperkuat ekonomi desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Direktur Utama LPDB, Supomo mengatakan, sebagai lembaga pemerintah yang fokus kepada pembiayaan atau pinjaman bagi koperasi, inisiasi pembentukan Koperasi Desa Merah Putih menjadi angin segar terhadap pengembangan perekonomian pedesaan melalui koperasi.

"Saat ini memang sudah banyak mitra-mitra LPDB dari berbagai daerah dan dari desa-desa yang memang mendorong perekonomian pedesaan dengan karakteristik dan keunggulan produk masing-masing koperasi, seperti di sektor pertanian, perikanan, perkebunan, sampai susu," ujar Supomo di Jakarta, Kamis (27/3/2025).

Menurut Supomo, mitra eksisting LPDB tidak perlu khawatir terhadap program Koperasi Desa Merah Putih ini, sebab banyak yang bisa dilakukan untuk potensi kerja sama maupun kolaborasi program kedepannya.

"Mitra LPDB tidak perlu khawatir dengan ini, kami siap bersinergi dengan berbagai pihak dalam mewujudkan Koperasi Desa Merah Putih. Banyak potensi kerja sama maupun kolaborasi bisnis antara mitra LPDB dengan koperasi-koperasi desa agar semuanya dapat tumbuh menjadi entitas bisnis yang kuat dan berkelanjutan," beber Supomo.

Sementara itu, Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi, dalam acara Demi Indonesia Detik.com mengatakan, Koperasi Desa Merah Putih adalah salah satu program pengentasan kemiskinan ekstrim di daerah dengan memperkuat ekonomi kerakyatan melalui koperasi.

"Selama ini koperasi cenderung dilupakan, dan inilah saatnya untuk koperasi bangkit, dan kami tentu tidak bisa jalan sendiri, yang pasti kami akan berkolaborasi agar program ini berjalan dengan baik dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat desa," kata Menkop.

Supomo menambahkan, LPDB sebagai kepanjangan tangan pemerintah telah menyalurkan pembiayaan atau pinjaman bagi koperasi melalui program dana bergulir untuk kebutuhan modal kerja dan investasi mitra koperasi.

"Selain pembiayaan, kami juga intensif menjalankan pendampingan dan pelatihan melalui program inkubator LPDB yang memberikan pendampingan dan pelatihan kepada pengurus dan anggota koperasi dalam hal manajemen keuangan, pengembangan usaha, dan akses pasar," tambah Supomo.

Baca Juga: Menkop Budi Arie Terbitkan Tata Cara Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih

Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih diharapkan dapat menjadi motor penggerak ekonomi desa, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. "LPDB siap berkontribusi secara optimal dalam mendukung program tersebut," beber Supomo.

Sebelumnya, Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi, menegaskan komitmen pemerintah untuk memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap koperasi melalui penerapan tata kelola yang transparan, profesional, dan akuntabel. Dalam pernyataannya, Budi Arie menekankan pentingnya zona integritas dalam pengelolaan koperasi agar dapat berkembang secara sehat dan berkelanjutan.

"Kementerian Koperasi harus mewujudkan komitmen tersebut dalam pengelolaan koperasi yang transparan dan akuntabel. Pengawasan koperasi akan terus diperkuat, termasuk menindaklanjuti pengaduan masyarakat terkait koperasi bermasalah," ungkapnya.

Budi Arie menjelaskan bahwa banyak permasalahan yang muncul di sektor koperasi disebabkan oleh oknum yang menyalahgunakan nama koperasi. Oleh karena itu, pengawasan yang lebih ketat dan sistem yang transparan menjadi langkah utama untuk menjaga integritas koperasi.

Sebagai bagian dari reformasi tata kelola, Kementerian Koperasi berencana menerapkan sistem digitalisasi yang memungkinkan anggota koperasi dan masyarakat desa untuk memantau kinerja koperasi secara langsung. Sistem ini mencakup digitalisasi proses, payment gateway, dan fraud detection system untuk mendeteksi potensi penyalahgunaan sejak dini.

"Kami akan menerapkan sistem pemantauan berbasis digital agar setiap warga desa bisa memantau koperasi mereka secara transparan. Jika ada masalah, sistem akan dapat mendeteksi lebih awal sehingga mitigasi dapat dilakukan dengan cepat," tambahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI