Beban keuangan berhasil ditekan hingga 23% melalui strategi pembiayaan yang lebih efisien, seperti mengoptimalkan dana internal dan pelunasan obligasi.
Langkah ini turut berkontribusi pada penurunan liabilitas jangka pendek sebesar USD 327,9 juta atau turun 22%.
Secara keseluruhan, PGN membukukan pendapatan sebesar USD 3,8 miliar pada 2024, didukung oleh pertumbuhan bisnis LNG trading internasional serta peningkatan pendapatan dari transmisi gas dan regasifikasi.
Trading LNG internasional merupakan bisnis yang baru berjalan tahun ini dengan volume 60 BBTUD ke market Tiongkok sehingga berkontribusi juga atas kenaikan pendapatan terhadap tahun lalu.
Dengan peningkatan kontribusi segmen bisnis dan optimalisasi keuangan, laba operasi perusahaan mencapai USD 522,7 juta, sedangkan laba bersih tahun berjalan yang diatribusikan ke entitas induk sebesar USD 339,4 juta.
Dengan strategi ekspansi bisnis PGN Grup yang terarah serta efisiensi dan optimasi dana, PGN optimis dapat terus tumbuh secara berkelanjutan serta memberikan manfaat bagi pelanggan dan pemangku kepentingan.
PGN dengan kode emiten PGAS memegang peranan krusial dalam pembangunan dan pengelolaan infrastruktur gas bumi di Indonesia.
Sebagai subholding gas di bawah Pertamina, PGN bertugas mengintegrasikan rantai pasok gas dari hulu hingga hilir.
Dengan jaringan pipa gas yang luas dan infrastruktur pendukung lainnya, PGN mendistribusikan gas bumi ke berbagai sektor, mulai dari industri, komersial, pembangkit listrik, hingga rumah tangga.
Baca Juga: PGN Berangkatkan 1.267 Pemudik di Momen Lebaran Idul Fitri 2025
Hal ini berkontribusi signifikan terhadap penyediaan energi bersih, efisiensi biaya, dan peningkatan daya saing industri nasional.