Suara.com - Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada Hari Kamis (27/3/2025) untuk ukuran satu gram kembali melonjak, sehingga dibanderol di harga Rp1.776.000 per gram.
Harga emas Antam itu kembali meroket sebesar Rp7.000 dibandingkan hari Rabu (26/3/2025) sebelumnya.
Sementara itu, harga Buyback (beli kembali) emas Antam dibanderol di harga Rp1.627.000 per gram.
Harga buyback itu juga ikut lompat tinggi Rp7.000 dibandingkan dengan harga buyback hari Rabu kemarin.
Seperti dilansir dari laman resmi Logam Mulia Antam, berikut adalah harga emas antam pada hari ini:
- Emas 0,5 gram Rp938.000
- Emas 2 gram Rp3.492.000
- Emas 3 gram Rp5.213.000
- Emas 5 gram Rp8.665.000
- Emas 10 gram Rp17.255.000
- Emas 25 gram Rp43.012.000
- Emas 50 gram Rp85.945.000
- Emas 100 gram Rp171.812.000
- Emas 250 gram Rp429.265.000
- Emas 500 gram Rp858.320.000
- Emas 1.000 gram Rp1.716.600.000
Harga Emas Dunia Stagnan
Harga emas tidak mengalami perubahan signifikan di akhir sesi perdagangan Amerika Utara. Logam mulia ini tertahan akibat pemulihan Indeks Dolar AS (DXY), yang sebelumnya jatuh ke level terendah 104,18 sebelum kembali menguat. Gedung Putih mengonfirmasi bahwa Presiden Donald Trump akan mengumumkan kebijakan tarif otomotif sekitar pukul 22:00 GMT, yang turut mempengaruhi pergerakan pasar. Hingga saat ini, seperti dilansir FXstreet emas diperdagangkan di level USD3.019, hampir tidak berubah dibandingkan sesi sebelumnya.
Menurut laporan The Wall Street Journal, pedagang emas batangan tidak bereaksi signifikan terhadap berita mengenai rencana tarif otomotif yang tengah dipertimbangkan oleh Trump. Sementara itu, Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur kekuatan dolar terhadap enam mata uang utama, naik 0,32 persen ke level 104,55.
Meskipun harga emas masih berada di bawah tekanan, logam mulia ini tetap bertahan di atas level dukungan USD3.000. Kondisi ini memberikan harapan bagi para pembeli bahwa harga emas dapat kembali menguat dalam waktu dekat.
Baca Juga: Harga Emas Antam Berbalik Melonjak Hari Ini, Jadi Rp1.769.000/Gram
Dalam laporan ekonomi, Departemen Perdagangan AS mencatat bahwa pesanan barang tahan lama tetap solid pada Februari. Selain itu, pernyataan terbaru dari pejabat Federal Reserve (Fed) juga menarik perhatian pelaku pasar.