Infografis
Ekspor ini dilakukan dalam dua tahap, tahap pertama sebanyak 39,6 ton kopi diberangkatkan menuju Mesir pada akhir November, Kamis, (28/11/2024) dan selanjutnya sebanyak 39,6 ton kopi diberangkatkan pada awal Desember Kamis, (5/12/2024).
Ekspor kopi ini bertujuan dalam meningkatkan penetrasi kopi Indonesia di pasar global, dengan meningkatkan nilai ekonomi dan memberdayakan petani lokal di wilayah Lampung.
Latih UMKM Go Ekspor
PT PPI berkolaborasi dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) juga telah melatih 165 UMKM untuk menembus pasar ekspor melalui Program UMKM Level Up/ Coaching Program for New Exporters (CPNE) yang digelar di wilayah Indonesia yaitu Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan DKI Jakarta.
Program ini telah dilakukan sebanyak 4 kali, terbaru UMKM Level Up/ CPNE kali ini digelar di Kantor LPEI, District 8 SCBD, Jakarta pada Selasa, (18/02/2025). Program ini dirancang untuk memberikan pelatihan komprehensif dan wawasan mendalam mengenai dunia ekspor kepada pelaku UMKM agar produk mereka bersaing di pasar internasional.
Agus mengatakan, melalui pelatihan ini, peserta akan mampu melihat potensi dan peluang ekspor untuk masing-masing komoditas yang dimiliki.
"Ini sejalan dengan Asta Cita poin ke 2, 3 dan 6 yakni mendorong ketahanan pangan dan ekonomi kreatif, menumbuhkan kewirausahaan, serta membangun dari desa untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan," beber dia.
Pelatihan kali ini menghadirkan pemateri yang ahli di bidangnya, yaitu Founder & Chairwoman, Indonesia Diaspora SME - SMI Export Empowerment Development (ID SEED), Ira Damayanti yang membahas mengenai persiapan ekspor bagi UMKM. Materi yang disampaikan mencakup kesiapan produk, riset pasar, strategi pemasaran, prosedur dan dokumen ekspor, serta logistik dan distribusi.
PT PPI berkomitmen dalam mendorong peningkatan ekspor Indonesia, melalui peran strategis dalam memperkuat ekosistem UMKM diantaranya pemberdayaan yang berkelanjutan, optimalisasi potensi produk lokal, serta perluasan akses ke pasar global, sehingga menciptakan daya saing yang lebih kompetitif di kancah internasional.
Baca Juga: Surplus Neraca Perdagangan RI Mulai Kehabisan 'Bahan Bakar'
