Suara.com - PT Estika Tata Tiara Tbk (BEEF), emiten peternakan menunjukkan kesiapannya dalam menyambut perubahan Peraturan Pemerintah No. 4/2016 dengan langkah strategis mendatangkan sapi dari Brasil.
Langkah ini diambil sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan daging nasional yang terus meningkat, sekaligus mendukung program pemerintah dalam menjaga stabilitas harga daging.
Sekretaris Perusahaan BEEF, Ratna Sari, menjelaskan bahwa impor sapi dari Brasil dipilih karena kesamaan iklim tropis antara kedua negara, yang akan memudahkan adaptasi sapi di Indonesia. "Tentunya, langkah ini memberikan dampak yang positif bagi Perseroan," ujar Ratna kepada media, Rabu (26/3/2025).
Selain impor dari Brasil, BEEF juga aktif menjalankan program pemerintah dengan menjual Daging Kerbau Beku Potongan Paha Depan dengan harga terjangkau, yaitu Rp 75 ribu per kg. Daging kerbau ini dapat diperoleh di 9 unit usaha penggilingan milik perseroan, yang tersebar di berbagai lokasi strategis.
"Konsumen dapat membeli daging kerbau BEEF di 9 unit usaha Penggilingan, BizzPark, Era Prima, Rorotan 1 dan 2, BizHub, Bogor, Cikarang dan Subang," terang Ratna.
Untuk memperluas jangkauan distribusi, BEEF juga menjalin kerja sama dengan Pemerintah Daerah dan TNI, seperti Kodam Brawijaya di Surabaya. Kerja sama ini bertujuan untuk menambah titik penjualan dan memastikan ketersediaan daging kerbau bagi konsumen di berbagai wilayah.
Ratna Sari menegaskan bahwa perseroan memiliki stok daging yang cukup, yaitu sekitar 8.000 ton, yang siap memenuhi kebutuhan pasar hingga 3 bulan ke depan. "Kami akan terus mendatangkan daging yang akan masuk secara berkelanjutan hingga akhir Desember 2025 guna memenuhi kebutuhan pelanggan," imbuh Ratna.
Selain itu, BEEF juga bekerja sama dengan IdFood dalam memenuhi persediaan daging hingga akhir tahun 2025. Langkah ini menunjukkan komitmen perseroan dalam menjaga stabilitas pasokan daging nasional.
Terbaru, BEEF telah mendatangkan 1.000 sapi dari Australia pada Kamis, 20 Maret 2025. Sapi-sapi ini sedang menjalani masa karantina selama 2 minggu sebelum memasuki periode penggemukan selama 110 hari, dan siap dijual di pasar. Selanjutnya, BEEF berencana mendatangkan 1.810 sapi lagi dari Australia, serta sapi indukan yang akan dikembangkan di peternakan unit Subang.
Baca Juga: Emiten Milik Suami Puan Maharani Borong Saham SINI
Sebagai bagian dari upaya mendukung target pemerintah mendatangkan 2 juta sapi perah dan pedaging pada tahun 2025, BEEF juga menyiapkan fasilitas pendukung, seperti rantai pendingin (cold storage) berkapasitas 28.000 ton di Subang. Fasilitas ini akan meningkatkan kapasitas penyimpanan daging beku perseroan.
Ratna menekankan bahwa pembangunan cold storage ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen daging beku. Selama tahun 2023, penjualan daging beku perseroan mencapai Rp 611 miliar, dan meningkat pesat menjadi Rp 4,9 triliun pada tahun 2024.
"Kami harapkan angka penjualan di tahun 2025 akan lebih meningkat ditopang fasilitas Cold Storage yang baru serta terintegrasi dengan Peternakan, RPH serta Pabrik Olahan di subang seluas 22 hektar," pungkas Ratna.
Dengan langkah-langkah strategis ini, BEEF optimis dapat berkontribusi signifikan dalam memenuhi kebutuhan daging nasional dan mendukung program pemerintah dalam menjaga stabilitas harga.
PT Estika Tata Tiara Tbk (BEEF) adalah perusahaan peternakan yang didirikan pada 1 Februari 2001, yang menyediakan berbagai jenis produk daging sapi halal yang dikenal dengan merek Kibif, Boss, Kipao, dan Murato. Dari hulu hingga ke hilir produsen, yang menyediakan sapi hidup, daging, dan juga produk olahannya. Perusahaan ini memproduksi sosis bockwurst, sosis, bakso, irisan daging burger, dan blok daging asap.