Rupiah Anjlok IHSG Rontok, BI Pede Ekonomi RI Masih Jauh dari Krisis

Rabu, 26 Maret 2025 | 15:39 WIB
Rupiah Anjlok IHSG Rontok, BI Pede Ekonomi RI Masih Jauh dari Krisis
Bank Indonesia tegaskan ekonomi RI masih terjaga.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bank Indonesia (BI) memastikan fundamental ekonomi masih terjaga baik. Hal ini terlihat dengan data inflasi serta pertumbuhan ekonomi masih terjaga di tahun ini.

Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial BI Solikin M Juhro mengatakan bahwa ekonomi Indonesia tidak jelek meskipun IHSG dan nilai tukar Rupiah mengalami tekanan.

"IHSG turun drastis dan nilai tukar rupiah. Seakan-akan ekonomi jelek. Padahal enggak jelek.  Fundamental ekonomi kita lebih bagus," kata Solikin dalam Taklimat Media, Rabu (26/3/2025).

BI pun memastikan bahwa pelemahan Rupiah yang menembus Rp16.600 ini masih jauh dari krisis. Hal ini dikarenakan terlihatnya IHSG yang mulai rebound sehingga membuat aliran modal asing masuk kembali.

"Saya benar afirmasi ini masih jauh. Kita harus monitor dan kita carikan solusinua. Dan kita lihat lagi saham rebound lagi inflow datang dan rupiah baik", katanya.

Dia menekankan BI terus kawal menjaga dan memonitor kebijakan dari pasar dan mengawal mekanisme koordiansi kebijakan dengan pemerintah.

"Jadi kondisi yang terjadi totally kita belajar dari krisis. Kita perkuat regulasi lalu perkuat kominikasi desain kebijakannya  lebih prudent kita kawal," bebernya.

Seperti diketahui,  pertumbuhan ekonomi Indonesia terjaga baik di tengah ketidakpastian yang masih tinggi. Konsumsi rumah tangga tetap baik meskipun perlu terus didorong guna memanfaatkan keyakinan konsumen yang terjaga, dukungan belanja Pemerintah terkait pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) dan belanja sosial.

Serta peningkatan musiman permintaan menjelang perayaan Idulfitri 1446 H. Investasi swasta juga perlu makin ditingkatkan guna mengoptimalkan keyakinan produsen yang tecermin pada Prompt Manufacturing Index (PMI) Bank Indonesia yang ekspansif, terutama pada meningkatnya volume pesanan.

Baca Juga: Harga Emas Meroket 39,4 Persen dalam Setahun, Tapi Cadangan BI Stagnan Selama 7 Tahun

Dari eksternal, ekspor nonmigas meningkat pada Februari 2025 ditopang terutama komoditas minyak kelapa sawit dan kendaraan bermotor.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI