Akuisisi ini juga memberikan sinergi yang positif bagi SINI. Dengan memiliki akses ke energi panas bumi, perusahaan dapat diversifikasi sumber energi dan mengurangi ketergantungan pada batu bara. Ini juga menunjukkan bahwa perusahaan mulai memperhatikan aspek lingkungan dalam menjalankan bisnisnya.
Pada tahun 2019, SINI mengalami perubahan status dari Perseroan Tertutup atau Non Publik menjadi Perseroan Terbuka atau Publik. Langkah ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, serta memperluas akses ke pendanaan melalui pasar modal.
Pada tahun yang sama, perusahaan ini juga mencatatkan diri di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai perusahaan terbuka ke-43. Langkah go public ini memberikan dampak positif bagi perusahaan, antara lain meningkatkan citra perusahaan, memperluas jaringan bisnis, dan meningkatkan nilai perusahaan di mata investor.